
Strategi Indonesia dalam Rantai Pasok Mineral Kritis Global
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ -Mineral kritis kini sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat di dunia, terutama di era serba canggih dan berteknologi tinggi, antara lain sebagai bahan baku untuk baterai, telepon seluler, komputer, industri elektronika hingga pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT) seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Bayu/ Angin (PLTB). Bahkan, bisa juga untuk bahan baku industri pertahanan hingga kendaraan listrik.
Indonesia pun patut bersyukur karena dianugerahi kekayaan sumber daya alam luar biasa, termasuk berlimpahnya mineral kritis. Sejumlah mineral kritis ada di Tanah Air. Bahkan, tak tanggung-tanggung, jumlah sumber daya salah satu komoditas mineral kritis di Indonesia merupakan terbesar nomor satu di dunia. Komoditas ini yaitu nikel.
Dengan kondisi geopolitik dunia yang penuh dengan ketidakpastian tersebut, bagaimana dampaknya ke Indonesia?
Bagaimana peran Indonesia dalam rantai pasok mineral kritis dunia di tengah ketidakpastian global ini?
Bagaimana Pemerintah Indonesia meyakinkan investor bahwa Indonesia tidak memihak ke negara tertentu?
Dan bagaimana peran BUMN sektor pertambangan RI dalam menghadapi kondisi geopolitik dunia ini?
Mindialogue hadir sebagai sebuah forum yang memberikan sejumlah informasi terkait strategi, tantangan bangsa Indonesia seperti apakah yang akan dihadapai di masa depan, dimana dihadiri oleh Bapak Luhut Binsar Pandjaitan selaku Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Bapak Pahala Mansury selaku Wakil Menteri Luar Negeri serta pembicara - pembicara lain yang hadir mendiskusikan solusi terbaik untuk bangsa.
-
1.
-
2.
-
3.