²©²ÊÍøÕ¾

Internasional

Badan Investigasi AS Beri Sanksi Boeing

Thea Fathanah Arbar, ²©²ÊÍøÕ¾
28 June 2024 07:40
Pesawat Boeing 777. (Dok. Boeing)
Foto: Pesawat Boeing 777. (Dok. Boeing)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Otoritas investigasi Amerika Serikat (AS) menegur keras Boeing. Hal ini terkait penyelidikan penerbangan Alaska Airlines dengan Boeing 737 MAX yang melakukan pendaratan darurat setelah panel badan pesawat meledak di tengah penerbangan 5 Januari 2024.

Perusahaan pembuat pesawat itu melanggar aturan Badan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) karena membagikan rincian penyelidikan yang sedang berlangsung. NTSB menyebut seharusnya kasus insiden penerbangan ini tidak dibahas secara publik.

"Boeing secara terang-terangan melanggar peraturan investigasi berdasarkan perjanjian yang ditandatangani sebagai pihak dalam penyelidikan," tegas NTSB dalam sebuah pernyataan seperti dikutip AFP, Jumat (28/6/2024).

Boeing pun akan dikenaik sejumlah hukuman, di antaranya memblokir perusahaan itu dari tinjauan informasi yang dikumpulkan dalam penyelidikannya. Badan tersebut juga melarang Boeing untuk mengajukan pertanyaan kepada sanksi lain pada sidang investigasi, yang akan diadakan awal Agustus di Washington.

Sebelumnya, Boeing mengundang media berita untuk melakukan tur dan pengarahan tentang upayanya untuk meningkatkan kontrol kualitas. Namun, NTSB mengatakan Boeing memberikan informasi investigasi nonpublik kepada media dan berspekulasi tentang kemungkinan penyebab meledaknya pintu pada tanggal 5 Januari.

"Sebagai pihak dalam banyak investigasi NTSB selama beberapa dekade terakhir, hanya sedikit entitas yang mengetahui aturan lebih baik daripada Boeing," kata NTSB.

Boeing meminta maaf kepada NTSB. Perusahaan mengatakan bahwa siap menjawab pertanyaan apa pun saat badan tersebut melanjutkan penyelidikannya.

"Kami melakukan pengarahan mendalam tentang rencana keselamatan & kualitas kami dan berbagi konteks tentang pelajaran yang telah kami pelajari dari kecelakaan 5 Januari," kata Boeing.

"Kami sangat menyesalkan bahwa beberapa komentar kami, yang dimaksudkan untuk memperjelas tanggung jawab kami dalam kecelakaan tersebut dan menjelaskan tindakan yang kami ambil, melampaui peran NTSB sebagai sumber informasi investigasi," tambahnya.

Skandal Baru

Sementara itu, skandal kembali terjadi ke pabrik pesawat terbang terbesar dunia Boeing. Kali ini terkait whistleblower alias pengungkap fakta yang melaporkan kejanggalan pada pembuatan pesawat perusahaan itu.

Sosok yang bernama Richard Cuevas mengajukan pengaduan ke dua lembaga AS karena "tindakan balasan" Boeing setelah melaporkan masalah manufaktur yang berbahaya pada Boeing 787 Dreamliner.

Ia mengaku diberhentikan secara tiba-tiba pada Maret 2024 setelah menyampaikan kekhawatiran atas penyimpangan sekat tekanan depan pesawat, yang sangat penting untuk mengelola tekanan selama penerbangan.

Cuevas sendiri merupakan whistleblower terbaru yang melaporkan operasi Boeing. Ia bekerja sebagai kontraktor untuk Strom, yang menugaskannya ke Spirit AeroSystems, yang membuat badan pesawat untuk Dreamliner.

Pada Oktober 2023, Cuevas mengajukan keluhan etika kepada Boeing. Ia menyebut Spirit telah melakukan perubahan tanpa izin pada dimensi lubang pengikat di sekat tekanan depan pada pesawat 787 tanpa pemberitahuan.

"Klien kami menyaksikan masalah kritis pada perakitan sekat tekanan depan pada beberapa pesawat yang menyimpang dari spesifikasi Boeing," kata pengacaranya Katz Banks Kumin, dikutip AFP.

"Dia mengakui pekerjaan di bawah standar dan menyatakan keprihatinan mengenai masalah keselamatannya, namun Spirit dan Boeing gagal menghentikan proses produksi yang salah," tegasnya.

"Tuan Cuevas dipecat ketika manajernya mengetahui bahwa seorang karyawan mengeluhkan masalah ini, dan mencurigai karyawan tersebut adalah Cuaves," tambahnya.

Laporan diberikan Cuaves ke Administrasi Penerbangan Federal (FAA) dan Administrasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (OHSA). Ia menyebut telah melakukan pengamatan langsung terhadap masalah keselamatan yang mencolok, bahwa pernyataan Boeing dan Spirit kepada publik dan investor tentang keselamatan dari 787 Dreamliners adalah penipuan.

Sebelumnya, seorang insinyur Boeing, Sam Salehpour, juga memberikan kesaksian pada bulan April di Senat tentang kekhawatiran atas praktik manufaktur 787. Tapi ia kemudian mendapat tindakan balasan karena berbicara.

Boeing sendiri membela diri. Perusahaan mengatakan pihaknya tidak terlibat dalam keputusan subkontrak personel.


(sef/sef) Next Article Badan Pesawat Jebol saat Terbang, Boeing Ganti Bos 737 Max

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular