²©²ÊÍøÕ¾

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Insiden percobaan pembunuhan yang dialami mantan dan calon presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, rupanya pernah diramalkan oleh seorang paranormal asal Inggris. Hal ini terungkap dalam sebuah penelusuran yang dilakukan oleh Guardian dan Fox News.

Dalam laporan Senin (15/7/2024), paranormal bernama Paula Roberts nyatanya pernah menyebutkan bahwa akan ada 'rasa kehilangan' yang meliputi Donald Trump. Ramalan ini terkuak saat Roberts melakukan ramalan tarot.

Pilihan Redaksi Kronologi Lengkap Penembakan Trump hingga Profil Pelaku Peluru Tembus Kepala, Potret "Hero" Tewas di Teror Penembakan Trump Biden Disebut 'Dalang' Penembakan Trump, Kok Bisa? Viral Foto Tangkap Detik-Detik Peluru Tembak Trump 11 Fakta Penembakan Trump: Antek Rusia sampai Emas & Dolar Terbang

Saat itu, Roberts mengambil satu kartu tarot dari tumpukan kartu yang tersebar di hadapannya. Kartu itu menunjukkan sosok berjubah hitam, berdiri membungkuk di tengah pemandangan.

"Ini adalah rasa kehilangan. Seolah-olah dia lebih memikirkan apa yang hilang darinya dan belum memanfaatkan sepenuhnya apa yang masih dia miliki," kata Roberts kepada pembawa acara Fox News, Jesse Watters.

Watters kemudian menanyakan seperti apa tahun Biden nanti. Roberts menggambar kartu lain, memperlihatkan sosok berjubah tipis di tempat yang tampak seperti taman atau kebun yang sedang mekar.

"Banyak sekali uangnya. Banyak uang," ucap Roberts.

Menurut situsnya, Roberts adalah seorang "paranormal, peramal, peramal, pemburu hantu, pengamat jarak jauh, analis tulisan tangan dan pembicara yang sadar akan kehadiran roh" sejak ia masih kecil di Inggris. Namun saat ini, ia tinggal di New York.

Menindaklanjuti prediksinya mengenai 'kehilangan' bagi Trump dan 'banyak uang' bagi Biden, Roberts mengatakan masyarakat Amerika juga diprediksi akan menghadapi kebahagiaan besar tahun ini.

"Maksudku, itu penuh dengan kegembiraan, kebahagiaan, kepuasan. Ini sebenarnya cara yang lucu untuk menggambarkannya, ukurannya sebesar kartu uang. Ini adalah hal yang besar, besar, besar, besar, bahagia," tambahnya.

Sebelumnya, Trump mendapatkan percobaan pembunuhan dalam kampanyenya di Pennsylvania hari Sabtu lalu. Trump ditembak saat berpidato di tengah pada pendukungnya.

Penembak jitu yang melakukan aksi ini bernama Thomas Matthew Crooks, berusia 20 tahun. Crooks sendiri langsung dilumpuhkan hingga tewas oleh pasukan pengamanan Presiden AS, Secret Service, setelah melakukan aksinya. Sejauh ini, uji biometrik masih dilakukan untuk memastikan identitasnya.

Akibat aksinya Crooks, satu orang pengunjung kampanye Trump tewas. Selain itu dua orang lainnya terluka dan dalam posisi yang kritis.

Trump sendiri ikut mengalami luka di wilayah telinga atas kejadian ini. Namun luka itu tidak membuat Trump dalam posisi kesehatan yang serius dan dirinya pun langsung pulang ke klub golf privat pribadinya di New Jersey.

(sef/sef) Next Article Video: Ini Sosok Pelaku Penembakan Trump