²©²ÊÍøÕ¾

Siaga! Wilayah RI Tak Turun-Turun Hujan Meluas, di Sini Sudah 92 Hari

Damiana, ²©²ÊÍøÕ¾
23 July 2024 17:15
Petani memanen padi lebih awal di Kecamatan Pakuhaji, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat, (4/8/2023). (²©²ÊÍøÕ¾/Tri Susilo)
Foto: Petani memanen padi lebih awal di Kecamatan Pakuhaji, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat, (4/8/2023). (²©²ÊÍøÕ¾/Tri Susilo)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan kondisi hari tanpa hujan (HTH) berturut-turut masih akan berlangsung di sejumlah wilayah Indonesia.

BMKG memprediksi, HTH lebih dari 16 hari pada Dasarian III bulan Juli hingga Dasarian III bulan Agustus 2024 berpeluang terjadi di sebagian Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Mengutip BMKG, HTH lebih dari 16 hari masuk kategori menengah, yakni 11-20 hari. Jika HTH terjadi 21-30 hari berturut-turut masuk kategori panjang, 31-60 hari masuk kategori sangat panjang, dan lebih dari 60 hari kategori ekstrem panjang.

Sedangkan berturut-turut tak turun hujan 1-5 hari kategori sangat pendek, dan 6-10 hari kategori pendek.

Monitoring hari tanpa hujan bulan Juli 2024. (Dok. BMKG)Foto: Monitoring hari tanpa hujan bulan Juli 2024. (Dok. BMKG)
Monitoring hari tanpa hujan bulan Juli 2024. (Dok. BMKG)

Hasil monitoring hari tanpa hujan berturut-turut yang dilakukan BMKG menunjukkan, sebagian besar wilayah Indonesia termonitor masih mengalami hujan dan Hari HTH kategori pendek hingga menengah.

Demikian mengutip Analisis Dinamika Atmosfer Dasarian II Juli 2024 yang dipublikasikan BMKG hari ini, Selasa (23/7/2024).

Data BMKG menunjukkan, luas wilayah yang mengalami HTH berturut-turut semakin meluas.

Hasil monitoring pemutakhiran Dasarian II Juni 2024, wilayah yang mengalami HTH pendek-menengah masih terpusat di pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. Serta sebagian kecil Sulawesi dan Papua.

Hasil monitoring pemutakhiran Dasarian III Juni 2024 juga menunjukkan kondisi tak jauh berbeda. Bahkan, wilayah Sulawesi dan Papua yang tadinya mengalami HTH menengah, dilaporkan turun kategori menjadi sangat pendek.

Namun, pada periode ini, beberapa wilayah di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara naik status karena mengalami HTH sangat panjang dan ekstrem panjang.

Hasil monitoring pemutakhiran Dasarian I Juli 2024 menunjukkan, sebagian besar wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara yang tadinya mengalami HTH panjang turun status menjadi kategori HTH pendek.

Begitu juga di wilayah Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi, dan hampir setengah wilayah Jawa mengalami HTH sangat pendek.

Terbaru, hasil monitoring pemutakhiran Dasarian II Juli 2024, BMKG mencatat sebagian besar wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara kini mengalami HTH kategori menengah. Juga sebagian wilayah Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi.

Wilayah-wilayah yang sebelumnya masuk kategori sangat pendek kini mengalami HTH kategori pendek dan menengah.

Lalu, sejumlah lokasi di Jawa dan Nusa Tenggara mengalami HTH kategori panjang, sangat panjang, dan ekstrem panjang.

" HTH kategori Sangat Panjang (31-60 hari) terjadi di wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan NTT. HTH kategori Ekstrem Panjang (>60 hari) terjadi di wilayah Jawa Timur, NTB dan NTT," tulis BMKG.

"HTH terpanjang terjadi di Mapoli, Kota Kupang, NTT selama 92 hari," demikian mengutip hasil monitoring BMKG.

Monitoring hari tanpa hujan bulan Juni sampai Juli 2024. (Dok. BMKG)Foto: Monitoring hari tanpa hujan bulan Juni sampai Juli 2024. (Dok. BMKG)
Monitoring hari tanpa hujan bulan Juni sampai Juli 2024. (Dok. BMKG)

45% Wilayah Indonesia Masuk Musim Kemarau

BMKG mencatat, sebanyak 45% Zona Musim (ZOM) Indonesia kini sudah memasuki musim kemarau.

Wilayah yang sedang mengalami musim kemarau meliputi sebagian Aceh, sebagian Sumatra Utara, sebagian Riau, sebagian Bengkulu, sebagian Jambi, sebagian Sumatra Selatan, sebagian Lampung sebagian Banten hingga Nusa Tenggara Timur (NTT), sebagian Kalimantan Selatan, sebagian Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan, sebagian Sulawesi Tenggara, dan sebagian Papua Selatan.

Sementara, wilayah Indonesia yang diprediksi akan memasuki musim kemarau di periode Juli dasarian III hingga Agustus dasarian II tahun 2024 adalah sebagian Bangka Belitung, sebagian kecil Kalimantan Barat, sebagian kecil Kalimantan Tengah, sebagian Kalimantan Selatan, sebagian Kalimantan Timur, sebagian Sulawesi Selatan, sebagian Sulawesi Tenggara, sebagian Sulawesi Tengah, sebagian Gorontalo, sebagian Sulawesi Utara, Sebagian Maluku Utara dan Maluku, sebagian Papua Barat, serta sebagian Papua.


(dce/dce) Next Article La Nina OTW RI, BMKG Ungkap di Wilayah Ini 67 Hari Tak Turun Hujan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular