
Tok! Suzuki Tutup Pabrik di Thailand, RI Ketiban Durian Runtuh

Tangerang, ²©²ÊÍøÕ¾ - Suzuki memutuskan untuk menutup pabriknya yang berada di Thailand. Penyebabnya karena penjualan mobil secara global tengah melambat sehingga prinsipal memutuskan untuk memusatkan produksi di kawasan Asean dengan memilih RI. Pabrik di Thailand menjadi 'korban', sedangkan Indonesia yang diuntungkan.
"Terkait dengan pabrik di Thailand, kami memutuskan untuk menutup dan fokus di Indonesia, tetapi di sini peran dan tanggung jawab PT SIM menjadi lebih besar lagi. Karena kami berencana untuk memproduksi model yang tidak hanya untuk Indonesia tapi juga ASEAN," ujar Mantan Presiden Direktur Suzuki Motor Thailand yang kini menjadi Presiden Direktur Suzuki Indonesia Minoru Amano, Kamis (25/7/2024).
"Dari beberapa keputusan, akhirnya kami lebih memilih pabrik Indonesia. Apalagi pabrik Indonesia sejarahnya sudah cukup panjang, kemudian produksinya juga dari pressing sampai assembling, dari hulu sampai hilir sudah terbentuk. Kami juga sudah investasi dan menambah tenaga kerja," lanjutnya.
Ketika pabrikan di Thailand tutup, maka pabrikan Suzuki di Indonesia yang bakal memperoleh keuntungan dengan menerima lebih banyak permintaan ekspor. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan ekspor Suzuki sepanjang semester I 2024 sebanyak 8.187 unit atau dengan market share 3,7% dan berada di posisi kelima.
![]() Suzuki S-Presso di ajang Pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 di Tangerang, Banten, Kamis (11/8/2022). (²©²ÊÍøÕ¾/ Tri Susilo) |
"Ketika itu diputuskan untuk produksi dalam negeri, kami juga akan berorientasi buat pasar ekspor. Kami memang harus (menambah produksi model CKD). Jadi tanggung jawab kami memang jadi lebih besar. Modelnya belum bisa dipastikan," ungkapnya.
Keputusan pemindahan pabrik ini tidak lepas dari menurunnya permintaan mobil secara global. Padahal, Suzuki Motor Thailand (SMT) didirikan pada 2011 dengan melihat pertumbuhan penjualan mobil yang tinggi pada 2010.
"Tapi setelah pertumbuhan tersebut, penjualan mobil kini semakin melambat. Jadi tidak hanya Suzuki saja, merek-merek lain pun demikian. Jumlah unitnya tidak bertambah," sebut Amano.
(fys/wur) Next Article Kena Serbuan Mobil China, Suzuki Tutup Pabrik di Thailand