
Bangun KIT Batang Ratusan Triliun Tanpa Masterplan, Ini Jawab Bahlil!

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾-Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengakui pembangunan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang tanpa melalui proses pembuatan rencana induk (master plan) di awal.
Hal ini menjadi kekhawatiran besar, mengingat kawasan tersebut akan ditawarkan kepada investor besar. Apa alasan Bahlil?
"Waktu itu perang dagang China dan AS berjalan terus maka taruhannya gimana kita narik relokasi," ungkap Bahlil dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (29/7/2024)
Bahlil bercerita, KIT Batang tadinya akan dibangun di Kawasan Brebes, Jawa Tengah. Hanya saja lokasi yang ditetapkan adalah bekas tambak udang, 2,5 meter lebih rendah dari permukaan jalan. Kedalamannya mencapai 3 m.
Alternatif selanjutnya adalah Batang yang merupakan bekas are tebu dan karet. KIT Batang dibangun dengan nilai total investasi sebesar Rp13,342 triliun di atas lahan seluas 4.300 ha.
"Kalau saya tunggu masterplan atau feasibility study (FS), satu tahun belum tentu selesai," ujarnya.
Menurut Bahlil, langkah yang ditempuh kala itu adalah semi FS. Pembangunan kawasan berjalan sementara FS dirampungkan. "Saya arahkan itu untuk bikin dulu semi FS, semi FS dengan kerangka berpikir yang insya allah baik," paparnya.
Bahlil menyadari ini akan menjadi perhatian, namun di sisi lain pembangunan harus berjalan cepat. "Kalau tidak kita buat FS bahaya nanti. Ini bukan investasi kacang goreng tapi ratusan triliun," pungkasnya.
Pembangunan infrastruktur di klaster fase 1 seluas 450 ha telah diselesaikan sebagian besar, dan keseluruhan tenant pada fase 1, sebanyak 14 tenant telah terisi dengan total realisasi nilai investasi sebesar Rp6,8 triliun dan estimasi serapan tenaga kerja sebesar 14.880 orang.
(rsa/mij) Next Article RI Punya Kawasan Industri Raksasa: Siap Tampung Perusahaan dari China