²©²ÊÍøÕ¾

Banjir Mobil Listrik, RI Butuh Pasokan Baterai EV 20 GW di 2030

Firda Dwi Muliawati, ²©²ÊÍøÕ¾
29 July 2024 18:25
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dalam Konferensi Pers Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024 di Kemayoran, Senin (22/4/2024).  (²©²ÊÍøÕ¾/Ferry Sandi)
Foto: Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dalam Konferensi Pers Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024 di Kemayoran, Senin (22/4/2024). (²©²ÊÍøÕ¾/Ferry Sandi)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Penggunaan kendaraan listrik khususnya mobil listrik (electric vehicle/EV) di Indonesia semakin marak.. Beberapa pabrikan EV mulai dari Korea Selatan yakni Hyundai Ioniq hingga China yakni Wuling ramai ditemui di berbagai wilayah di Indonesia.

Tidak heran, Kepala Staf Kepresidenan RI Moeldoko mengatakan kebutuhan akan baterai EV di Indonesia akan terus meningkat. Hingga tahun 2030, kebutuhan baterai EV diproyeksi mencapai 20 Giga Watt (GW).

"Pengembangan proyek baterai (EV) di Indonesia, ini juga penting. Permintaan baterai domestik diproyeksikan tumbuh dari 20 giga pada tahun 2030," bebernya dalam acara International Battery Summit di Jakarta, Senin (29/7/2024).

Lebih lanjut, Moeldoko mengatakan pertumbuhan tersebut diprediksi terus meningkat hingga tahun 2035 yang mana kebutuhan akan baterai EV mencapai 59 GW dengan perhitungan tingkat pertumbuhan per tahun atau compound annual growth rate (CAGR) mencapai 23%.

"59 giga pada tahun 2035 dengan compound annual growth rate sebesar 23 persen," tambahnya.

Adapun, Moeldoko mengungkapkan Indonesia sendiri memiliki posisi yang kuat pada industri baterai terintegrasi di dunia. Hal itu dikatakan lantaran Indonesia merupakan salah satu negara dengan ekonomi global terbesar, nomor 16 ekonomi terbesar di dunia di tahun 2020, dan nomor 5 perekonomian terbesar di dunia di tahun 2045.

"Dengan menjadi salah satu ekonomi terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi pasar yang sangat besar untuk kendaraan listrik, dan potensi penjualan kendaraan pada roda 2 diproyeksikan. Kurang lebih 8 jutaan unit pada tahun 2025. Tapi saya juga ini terlalu optimis ya. Sementara kendaraan roda 4 diperkirakan mencapai 2 juta unit," terang Moeldoko.

Lebih lanjut, dia menilai di Indonesia sendiri saat ini sudah tidak kesulitan untuk membeli mobil listrik lantaran sudah banyak industri yang bermunculan di Indonesia.

"Beberapa tahun yang lalu kita masih kesulitan mencari atau membeli mobil listrik, tapi sekarang sudah bermunculan ya sangat kompetitif berbagai merek-merek baru sudah mulai ada di Indonesia," imbuhnya.

Dengan begitu, Moeldoko menilai Indonesia memiliki kesempatan yang besar dalam mengembangkan industri baterai EV. Dia menegaskan jangan sampai Indonesia hanya memiliki bahan utama pembuatan baterai EV namun hanya dimanfaatkan oleh pihak luar.

"Kita bisa dan saya sudah memulai itu. Saya sudah memulai untuk menyiapkan untuk membangun baterai listrik dengan seluruh material dari Indonesia. Tidak ada yang impor," tandasnya.


(haa/haa) Next Article Jadi Bos Kendaraan Listrik di RI, Ini Mimpi Besar Moeldoko

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular