²©²ÊÍøÕ¾

FOTO Internasional

Demonstrasi Maut di Venezuela, Jalanan bak Medan Perang Gegara Pilpres

Reuters, AP Photo, ²©²ÊÍøÕ¾
Selasa, 30/07/2024 13:00 WIB

Situasi di Benua Amerika memanas. Ini terjadi pasca pemilihan presiden (pilpres) yang terjadi di Venezuela, memicu kerusuhan serta reaksi dari sejumlah negara.

1/10 Para pengunjuk rasa berdemonstrasi menentang hasil resmi pemilu yang menyatakan terpilihnya kembali Presiden Nicolas Maduro, sehari setelah pemungutan suara di Valencia, Venezuela, Senin, 29 Juli 2024. (AP Photo/Jacinto Oliveros)

Situasi di Benua Amerika memanas. Ini terjadi pasca pemilihan presiden (pilpres) yang terjadi di Venezuela, Minggu, yang memicu kerusuhan serta reaksi dari sejumlah negara. (AP Photo/Jacinto Oliveros)

2/10 Para pengunjuk rasa berdemonstrasi menentang hasil resmi pemilu yang menyatakan terpilihnya kembali Presiden Nicolas Maduro, sehari setelah pemungutan suara di Valencia, Venezuela, Senin, 29 Juli 2024. (AP Photo/Jacinto Oliveros)

²Ñ±ð²Ô²µ³Ü³Ù¾±±èÌýAFP, dalam rekapitulasi penghitungan suara yang mencapai 80% total suara, sang petahana Nicolas Maduro kembali berhasil mengamankan kembali kursi kepresidenan dengan memegang 51,2% suara. Lawannya, Edmundo Gonzalez Urrutia, hanya berhasil mengamankan 44,2% suara. (AP Photo/Matías Delacroix)

3/10 Para pengunjuk rasa berdemonstrasi menentang hasil resmi pemilu yang menyatakan terpilihnya kembali Presiden Nicolas Maduro, sehari setelah pemungutan suara di Valencia, Venezuela, Senin, 29 Juli 2024. (AP Photo/Jacinto Oliveros)

Di sisi lain, warga yang tak puas atas kemenangan Maduro pun turun ke jalan pada Senin. Ribuan orang membanjiri jalan-jalan di beberapa lingkungan ibu kota, meneriakkan "Kebebasan, kebebasan!" dan "Pemerintah ini akan jatuh!". (REUTERS/Alexandre Meneghini)

4/10 Para pengunjuk rasa berdemonstrasi menentang hasil resmi pemilu yang menyatakan terpilihnya kembali Presiden Nicolas Maduro, sehari setelah pemungutan suara di Valencia, Venezuela, Senin, 29 Juli 2024. (AP Photo/Jacinto Oliveros)

Selain itu, sejumlah warga merobek poster kampanye Maduro dari tiang-tiang jalan dan membakarnya. Banyak yang memilih untuk memukul panci dan wajan, yang dikenal sebagai bentuk protes tradisional di Amerika Latin. "Hasil pemilihan ini adalah kecurangan. Gonzalez Urrutia adalah presiden terpilih Venezuela yang sah," ujar Machado. (REUTERS/Samir Aponte)

5/10 Para pengunjuk rasa berdemonstrasi menentang hasil resmi pemilu yang menyatakan terpilihnya kembali Presiden Nicolas Maduro, sehari setelah pemungutan suara di Valencia, Venezuela, Senin, 29 Juli 2024. (AP Photo/Jacinto Oliveros)

Massa juga menghancurkan papan iklan selama aksi berlangsung. Selain warga, kemenangan Maduro juga memicu pernyataan keprihatinan atas dugaan kecurangan dari banyak pihak. Di antaranya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Amerika Serikat (AS), Uni Eropa (UE), dan beberapa negara di Amerika Latin. (AP Photo/Matias Delacroix)

6/10 Para pengunjuk rasa berdemonstrasi menentang hasil resmi pemilu yang menyatakan terpilihnya kembali Presiden Nicolas Maduro, sehari setelah pemungutan suara di Valencia, Venezuela, Senin, 29 Juli 2024. (AP Photo/Jacinto Oliveros)

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyampaikan "kekhawatiran serius" tentang hasil pemilu Venezuela, mengatakan hasilnya tidak mencerminkan keinginan rakyat. Kepala kebijakan luar negeri UE Josep Borrell sependapat, sementara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mendesak transparansi. (REUTERS/Samir Aponte)

7/10 Para pengunjuk rasa berdemonstrasi menentang hasil resmi pemilu yang menyatakan terpilihnya kembali Presiden Nicolas Maduro, sehari setelah pemungutan suara di Valencia, Venezuela, Senin, 29 Juli 2024. (AP Photo/Jacinto Oliveros)

Sembilan negara Amerika Latin menyerukan peninjauan hasil pemilu dengan pemantau independen. Brasil dan Kolombia mendesak peninjauan ulang, sementara presiden Chili menyebut hasilnya 'sulit dipercaya'. Peru memanggil duta besarnya dari Venezuela, dan Panama akan menangguhkan hubungan dengan Caracas. (REUTERS/Leonardo Fernandez Viloria)

8/10 Para pengunjuk rasa berdemonstrasi menentang hasil resmi pemilu yang menyatakan terpilihnya kembali Presiden Nicolas Maduro, sehari setelah pemungutan suara di Valencia, Venezuela, Senin, 29 Juli 2024. (AP Photo/Jacinto Oliveros)

Venezuela sendiri membalas aksi sejumlah negara tetangganya dengan sikap tak kalah reaktif. Negeri itu menarik staf diplomatik dari Argentina, Chili, Kosta Rika, Panama, Peru, Republik Dominika, dan Uruguay karena "tindakan dan pernyataan intervensionis" negara-negara tersebut. (REUTERS/Leonardo Fernandez Viloria)

9/10 Para pengunjuk rasa berdemonstrasi menentang hasil resmi pemilu yang menyatakan terpilihnya kembali Presiden Nicolas Maduro, sehari setelah pemungutan suara di Valencia, Venezuela, Senin, 29 Juli 2024. (AP Photo/Jacinto Oliveros)

Sementara Maduro (61 tahun) menghadiri pertemuan Senin sebelum Dewan Pemilihan Nasional (CNE) mengesahkan pemilihannya kembali untuk masa jabatan ketiga selama enam tahun ke depan hingga tahun 2031. Dalam forum itu, ia menepis kritik dan keraguan internasional tentang hasil pemungutan suara. (AP Photo/Fernando Vergara)

10/10 Para pengunjuk rasa berdemonstrasi menentang hasil resmi pemilu yang menyatakan terpilihnya kembali Presiden Nicolas Maduro, sehari setelah pemungutan suara di Valencia, Venezuela, Senin, 29 Juli 2024. (AP Photo/Jacinto Oliveros)

"Venezuela menjadi target percobaan 'kudeta' yang bersifat fasis dan kontra-revolusioner," jelasnya. Pemerintahan Maduro telah memimpin keruntuhan ekonomi, migrasi sekitar sepertiga penduduk, dan kemerosotan tajam dalam hubungan diplomatik. Kondisi ini dimahkotai oleh sanksi yang dijatuhkan oleh AS, UE, dan negara-negara lain yang akhirnya melumpuhkan negara minyak yang sudah berjuang ini. (AP Photo/Fernando Vergara)