²©²ÊÍøÕ¾

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi punya cara bagaimana meningkatkan sistem logistik nasional yang efisien dan kompetitif khusunya untuk transportasi laut. Salah satu yang dia lakukan adalah dengan melakukan digitalisasi layanan logistik transportasi laut.

Adapun digitalisasi layanan logistik transportasi laut yang dimaksud adalah dengan Inaportnet. Inaportnet merupakan bagian dari Indonesia National Single Window (INSW) yang merupakan upaya Pemerintah Indonesia dalam memperlancar kapal masuk pelabuhan, kegiatan bongkar muat, serta kapal meninggalkan pelabuhan.

Inaportnet sudah menjangkau 264 UPT pelabuhan laut dan telah terintegrasi dengan aplikasi perizinan lainnya melalui Lembaga Nasional Single Window (LNSW), khususnya pada 46 pelabuhan.

"Sekarang lebih dari 260 pelabuhan tersistem dengan baik," ungkap Budi Karya saat Refleksi dan Catatan 10 Tahun Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dalam Bidang Konstruksi, Infrastruktur, dan Investasi di Auditorium Menara Bank Mega, Jakarta, Rabu (31/7/2024).

Foto: Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam acara Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (GAPENSI) dengan tema “Refleksi dan Catatan 10 Tahun Pemerintahan Jokowi di Bidang Konstruksi, Infrastruktur, dan Investasi" di Menara Bank Mega, Jakarta, Rabu (31/7/2024). (²©²ÊÍøÕ¾/Tri Susilo) Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam acara Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (GAPENSI) dengan tema “Refleksi dan Catatan 10 Tahun Pemerintahan Jokowi di Bidang Konstruksi, Infrastruktur, dan Investasi" di Menara Bank Mega, Jakarta, Rabu (31/7/2024). (²©²ÊÍøÕ¾/Tri Susilo)

Budi Karya bercerita lahirnya sistem ini dilatarbelakangi dari lamanya waktu tunggu bongkar muat (dwelling time) di pelabuhan. Apalagi ada perintah langsung dari Presiden Jokowi agar hal ini segera diselesaikan.

"Bagaimana Presiden sampaikan turunkan dwelling time," sebutnya.

Bukan hanya Inaportnet, dalam upaya memperlancar distribusi logistik dari Barat ke Timur Indonesia dia membangun Tol Laut. Tol Laut sampai sekarang masih berjalan dengan dukungan para pengusaha kapal nasional.

"Kita upayakan Tol Laut sambungkan Indonesia barat dan timur dan akses barang logistik ALFI (Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia) beri kesempatan subsidi Indonesia timur kalau barat udah komersial," jelasnya.