²©²ÊÍøÕ¾

Economic Update 2024

Dunia Gonjang-Ganjing, Begini Cara Pemerintah Jaga Ketahanan Energi RI

Firda Dwi Muliawati, ²©²ÊÍøÕ¾
05 August 2024 16:27
Sekjen Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana dalam acara Closing Bell, Senin (5/8/2024). (²©²ÊÍøÕ¾ TV)
Foto: Sekjen Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana dalam acara Closing Bell, Senin (5/8/2024). (²©²ÊÍøÕ¾ TV)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membeberkan upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk menjaga ketahanan energi, terutama di tengah kondisi ketidakpastian global saat ini.

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengungkapkan ada beberapa hal yang diupayakan pemerintah untuk menjaga ketahanan energi. Pertama, memastikan ketersediaan pasokan energi, baik Bahan Bakar Minyak (BBM), listrik, dan sumber energi lainnya.

Salah satu sumber energi yang terus dijaga ketersediaannya adalah batu bara untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Seperti diketahui, batu bara di Indonesia saat ini masih menjadi tulang punggung sumber energi penghasil listrik di dalam negeri. Dadan menyebut, 66% sumber energi listrik berasal dari batu bara.

"Yang pertama adalah apakah energi itu tersedia atau tidak. Jadi (menjaga) dari sisi pasokannya, dari sisi ketersediaannya. Misalkan pemerintah memastikan kalau untuk batu bara, ini ada DMO (Domestic Public Obligation)-nya. Tahun lalu kita 177 juta ton untuk batu bara. Baik itu untuk pembangkit listrik maupun untuk industri yang lainnya. Dan ini berjalan dengan baik," jelas Dadan dalam program Economic Update ²©²ÊÍøÕ¾, Senin (5/8/2024).

Dadan mengatakan, pihaknya berhasil menjaga ketersediaan pasokan batu bara untuk DMO PLTU Hari Operasi (HOP) batu bara hingga 20 hari.

"Memang pernah di awal-awal kita ada sedikit masalah waktu itu untuk penyediaan listrik. Tapi sekarang ini hampir semua HOP-nya itu di atas 20 hari untuk penyediaan listrik. Begitu pun untuk yang lain, itu yang pertama," bebernya.

Upaya kedua yaitu menjaga aksesibilitas sumber energi di dalam negeri. Bahkan, dia menyebut hampir 100% masyarakat Indonesia sudah bisa mengakses listrik. Dia menyebut, rasio elektrifikasi di dalam negeri telah mencapai 99,8%.

"Memang tidak semuanya dari PLN. Ada juga dari sisi yang sifatnya upgrade program-program pemerintah untuk listrik pedesaan. Tapi secara total kira-kira seperti itu. Dan kita terus meningkatkan supaya ini dari sisi penyediaan listrik secara khusus yang paling ideal itu kan nyambung ke dalam jaringan, jaringan PLN. Ini kita dorong melalui program listrik pedesaan," tambahnya.

Lebih lanjut, Dadan mengatakan pihaknya juga selalu berupaya menjaga daya beli masyarakat untuk mendapatkan sumber energi di dalam negeri.

"Pemerintah terus memastikan bahwa masyarakat itu mampu untuk membeli, baik itu energinya listrik maupun energinya dalam bentuk bahan bakar. Ada kebijakan subsidi yang terus dilakukan secara semakin tepat sasaran sekarang. Juga dari sisi misalkan kompensasi ini kan juga terus kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah untuk memastikan bahwa masyarakat, baik itu masyarakat di rumah tangga maupun di industri ini mendapatkan energi yang bisa terus mendukung dari sisi perekonomian nasional," jelasnya.

Dan upaya berikutnya yaitu menjaga keberlanjutan energi. Seperti diketahui, Indonesia menargetkan mencapai Net Zero Emissions (NZE) atau netral karbon pada 2060 atau lebih cepat.

"Kita akan terus memastikan hal tersebut dan sektor energi ini juga menjadi sektor yang sangat penting, sangat strategis di dua sisi. Satu kita juga sebagai sektor yang memberikan emisi ke lingkungan, tapi di sisi yang lain kita juga mempunyai banyak aktivitas program yang nanti itu mengurangi dari sisi emisinya. Ini yang kita dorong G20 saya kira semua sudah sama-sama menyaksikan di sektor energi kita keluar dengan Bali Roadmap, disetujui Alhamdulillah itu menjadi salah satu hasil dari diplomasi internasional Indonesia," tuturnya.


(wia) Next Article Kalah Jauh dari Tetangga, Stok BBM RI Paling Kecil di ASEAN

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular