²©²ÊÍøÕ¾

Pedagang Pasar Tanah Abang Buka-bukaan Alasan Tak Jual Barang Impor

Ferry Sandi, ²©²ÊÍøÕ¾
06 August 2024 16:50
Kain batik di pasar Blok A, Jakarta, Selasa (6/8/2024). (²©²ÊÍøÕ¾/Ferry Sandi)
Foto: Kain batik di pasar Blok A, Jakarta, Selasa (6/8/2024). (²©²ÊÍøÕ¾/Ferry Sandi)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Pasar Tanah Abang kerap dituding sebagai tempat jual beli pakaian impor terutama barang impor ilegal. Tudingan tersebut memang tidak sepenuhnya salah karena masih banyak pakaian impor yang bertebaran, diantaranya adalah pakaian anak yang tak memiliki label SNI maupun label penjelasan produk dalam bahasa Indonesia.

Meski demikian, ternyata masih banyak pedagang yang tetap menjual produk lokal.

Hendri yang berdagang di Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) Tanah Abang menjajakan banyak pakaian dengan fokus pada baju. Ia menjual dengan harga bervariasi, mulai yang paling murah di harga Rp 25.000 per potong.

"Ini produksi garmen, bukan konveksi. Kalau garmen tagnya semua seragam dan biasanya produksi lumayan banyak. Beda lagi konveksi biasanya produksi kecil aja," kata Hendri kepada ²©²ÊÍøÕ¾, Selasa (6/8/2024).

Ia mengungkapkan banyak rekan-rekannya di JPM yang berjualan pakaian dengan stasus lokal. Alasan utamanya karena banyak pedagang enggan berurusan dengan masalah razia.

"Impor-impor gitu kan ilegal, memang lebih murah tapi kalau disita kaya ramai kemarin kan ngapain. Kita pengennya jualan yang benar aja lah," kata Hendri.

Bukan hanya pedagang di JPM, salah satu pedagang kain di Blok A, tepatnya di basement 2 juga memilih untuk menjual kain lokal daripada impor. Arfan menjual berbagai macam kain batik untuk produksi besar.

"Namanya batik masa impor, harus lokal dong. Harganya variasi dari Rp 25 ribu/m2 sampai paling mahal Rp 45 ribu/m2 untuk bahan katun," kata Arfan.

Selain kain batik di pasar Blok A, baju batik lokal juga tersebar di gedung lain yakni Central Tanah Abang (CTA) Blok A tepatnya di lantai 2.

"Batik bahan 40s harga 120 pendek, ambil banyak jadi Rp 110 ribu, yang panjang Rp 150 ribu, ambil banyak jadi Rp 140 ribu," kata pedagang di pasar ini.

Memang sekilas tidak bisa begitu saja membedakan barang tekstil atau baju impor dengan produk lokal. Namun, jika dicek teliti, pada kain lokal biasanya akan ada tag yang menunjukkan hasil produksi dalam negeri. Sementara khusus produk tekstil batik, biasanya juga akan dilengkapi tag atau label yang dapat jadi penanda sebagai produk lokal.

Kain batik di pasar Blok A, Jakarta, Selasa (6/8/2024). (²©²ÊÍøÕ¾/Ferry Sandi)Foto: Kain batik di pasar Blok A, Jakarta, Selasa (6/8/2024). (²©²ÊÍøÕ¾/Ferry Sandi)
Kain batik di pasar Blok A, Jakarta, Selasa (6/8/2024). (²©²ÊÍøÕ¾/Ferry Sandi)

(dce) Next Article Video: Mendag Zulhas Happy Pasar Tanah Abang Tak Lagi Sepi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular