
Injeksi Karbon ke Dalam Tanah Bisa Kerek Produksi Minyak, Ini Caranya

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - PT Pertamina (Persero) mengungkapkan bahwa dengan teknik menginjeksikan emisi karbon ke dalam bumi terbukti bisa meningkatkan produksi minyak di dalam negeri.
SVP Innovation Technology Pertamina Oki Muriza menjelaskan, melalui teknologi Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) dan Carbon Capture and Storage (CCS) yang diinjeksikan ke dalam bumi, ini bisa mengerek produksi minyak dan gas (migas) di dalam negeri, terutama pada lapangan minyak yang sudah tua atau mature.
"Kita menggunakan injeksi CO2. Jadi CO2 yang dilepas dari operasi kita, baik itu hulu maupun hilir, itu kita capture, kemudian kita murnikan, dan setelah dimurnikan, ditransport, dan kemudian bisa kita injeksikan ke perut bumi untuk meningkatkan produksi," jelas Oki kepada ²©²ÊÍøÕ¾ dalam program Energy Corner, dikutip Rabu (7/8/2024).
Oki menyebut, injeksi emisi karbon ke dalam bumi akan meningkatkan tekanan pada lapangan migas yang membuat produksinya bisa meningkat.
"Dengan injeksi CO2 tersebut, maka akan meningkat tekanan dan juga akan terbawa hidrokarbon yang lebih banyak. Dan itu kita menikmati produksi migas yang meningkat," paparnya.
Selain itu, Oki juga mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki potensi penyimpanan emisi karbon hingga 7 giga ton.
"Nah itu kami sudah melakukan banyak mapping di beberapa daerah, kita mulai dari depleted reservoir dan seterusnya hingga akhirnya kita mendapatkan cukup banyak storage capacity di Indonesia. Itu potentially sekitar 7 Giga Ton CO2 storage di seluruh Indonesia," bebernya.
"Selain di-utilize, kita juga menciptakan banyak study-study yang berusaha untuk menyiapkan storage capacity di Indonesia. Kalau kita lihat Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk storage CO2 di underground," tambahnya.
Dia membeberkan bahwa pada tahun 2022 lalu, pihaknya berhasil melakukan penyuntikan karbon ke dalam perut bumi atau dengan teknik Enhanced Oil Recovery (EOR) CO2. Hal itu disebut bisa menambah produksi minyak dan gas bumi di lapangan Jatibarang.
"Ini merupakan salah satu milestone di success story kita sebagai bangsa Indonesia memiliki teknologi untuk penggunaan atau utilization dari CO2 untuk meningkatkan produksi migas," tandasnya.
(wia) Next Article Gak Main-Main, RI Bisa Tampung 600 Giga Ton Karbon di Dalam Tanah
