
Menuju RI Lebih Bersih di 2060, Intip Bocoran Peta Jalannya

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membeberkan peta jalan untuk target netral emisi karbon atau Net Zero Emission (NZE) di Indonesia pada tahun 2060 mendatang.
Sekretaris Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian ESDM, Maompang Harahap mengungkapkan untuk bisa mencapai target NZE tahun 2060, emisi karbon (CO2) yang harus dikurangi mencapai 93%.
Terdapat berbagai langkah yang akan dilakukan oleh Indonesia agar bisa mencapai target tersebut. Yang utama, Indonesia harus bisa memanfaatkan sumber Energi Baru Terbarukan (EBT) dan melakukan langkah konservasi energi dalam negeri.
"Untuk mencapai ini, langkah strategi yang dilakukan adalah mengoptimalkan pemanfaatan EBT dari sisi pasokan dan dari sisi demand adalah melakukan langkah konservasi energi," jelanya dalam acara Optimalisasi Pemanfaatan Gas Bumi Untuk Percepatan Transisi Energi dan Sirkular Ekonomi, disiarkan daring, Kamis (8/8/2024).
Dalam peta jalan Indonesia menuju NZE tahun 2060 mendatang, kata Maompang, pemanfaatan EBT semakin digencarkan dan akan menjadi tulang punggung ketenagalistrikan di Indonesia.
"Suplai-nya itu adalah semua listrik itu dihasilkan dari PLT EBT, dan emisi yang tersisa itu adalah 7 persen dari 1.927,4 juta ton CO2 equivalent. Kemudian nanti demand-nya juga akan didominasi oleh kompor induksi," bebernya.
Strategi selanjutnya, Indonesia akan melakukan elektrifikasi pada berbagai sektor, termasuk diantaranya dengan memasifkan penggunaan kendaraan listrik, pengembangan sumber energi yang lebih bersih dengan EBT, hingga menyudahi pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara.
"Kemudian juga penerapan CCS (Carbon Capture and Storage) dan CCUS (Carbon Capture Utilization and Storage), kemudian juga penerapan sumber energi baru, hidrogen dan amonia, kemudian juga penerapan efisiensi energi melalui langkah-langkah konservasi energi," tambahnya.
Sebelumnya, pemerintah tengah melakukan pembaruan Peraturan Pemerintah (PP) tentang Kebijakan Energi Nasional (KEN) yang sebelumnya telah diatur dalam PP No.79 tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional.
Salah satu poin yang akan direvisi adalah kemajuan pengembangan teknologi energi dan keanekaragaman jenis energi baru dan terbarukan (EBT) secara pesat yang akan meningkatkan pangsa EBT dalam bauran energi nasional.
Menteri ESDM Arifin Tasrif pernah mengungkapkan bahwa dalam pembaruan RPP KEN ini, untuk mencapai net zero emission pada 2060 dan puncak emisi karbon di Indonesia pada 2035, maka tahun 2060 bauran energi primer EBT ditargetkan dapat mencapai 70-72%.
"(PP 79/2014) target dekarbonisasi sektor energi adalah mencapai pangsa EBT dalam bauran energi primer sebesar 23% di tahun 2025 dan 31% pada 2050. Sedangkan pada RPPKEN, target dekarbonisasi sektor energi melalui transisi energi untuk mencapai puncak emisi di 2035 dan net zero emission di tahun 2060 dan target bauran EBT di tahun 2060 sebesar 70% sampai dengan 72%," katanya dalam Rapat Kerja bersama Komisi VII DPR RI, Senin (8/7/2024).
(pgr/pgr) Next Article Ini Strategi Pertamina NRE dorong Bisnis Rendah Emisi