²©²ÊÍøÕ¾

BKN Buka Suara Soal Data ASN Diduga Bocor dan Dijual

M Rosseno Aji Nugroho, ²©²ÊÍøÕ¾
12 August 2024 07:25
Peserta Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) menjalani pemeriksaan validasi dokumen identitas di Gedung pusat Badan Kepegawaian Negara/BKN, Jakarta, Kamis, 2/9.  Pada hari ini Sebanyak 800 peserta mengikuti Seleksi Kompetensi Dasar (SKD). Pantauan ²©²ÊÍøÕ¾ peserta Calon ASN mulai datang pukul 08.30 wib. para peserta melakukan registrasi serta pemberian PIN, penitipan barang, body checking. Kemudian, peserta memasuki ruang tunggu steril, dan peserta berpindah dari ruang steril ke ruang ujian. Kepala biro Humas Hukum dan kerja sama pak Satya Pratama mengatakan Penyelenggaraan tes SKD ini, lanjut dia, terdapat tiga sesi yang tujuannya mencegah penyebaran wabah virus corona. Bahkan, sebelum pelaksanaan tes, ruangan yang menjadi tempat ujian dilakukan penyemprotan desinfektan. (²©²ÊÍøÕ¾/ Muhammad Sabki)
Foto: Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Gedung pusat Badan Kepegawaian Negara/BKN, Jakarta, Kamis (2/9./2021).  (²©²ÊÍøÕ¾/ Muhammad Sabki)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾-Badan Kepegawaian Negara (BKN) buka suara soal dugaan kebocoran data Aparatur Sipil Negara (ASN). BKN menyatakan telah menggandeng Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), serta Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) untuk menginvestigasi dugaan kebocoran tersebut.

"BKN bekerja sama dengan BSSN dan Kementerian Kominfo untuk melakukan identifikasi dan investigasi atas munculnya isu dugaan kebocoran data ASN," kata Plt Kepala Biro Humas, Hukum dan Kerja Sama BKN, Vino Dita Tama lewat keterangan tertulis, dikutip Senin, (12/8/2024).

Vino mengatakan investigasi bertujuan untuk memastikan keamanan data ASN. Selain itu, kata dia, investigasi juga dilakukan untuk memitigasi risiko yang mungkin muncul atas dugaan kebocoran tersebut.

Di sisi lain, Vino memastikan dugaan kebocoran ini tidak berdampak pada layanan manajemen ASN. Sehingga tidak akan mengganggu sistem elektronik yang perlu diakses oleh masyarakat.

Meski demikian, Vino mengimbau kepada seluruh pengguna layanan BKN untuk segera memperbarui kata kunci atau password. Menurut dia, pembaruan kata kunci perlu dilakukan secara berkala untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Dia memastikan BKN akan menyampaikan perkembangan atas dugaan kebocoran data.

"Informasi perkembangan atas dugaan kebocoran akan disampaikan kemudian," kata dia.

Sebelumnya, Lembaga Riset Keamanan Siber, Cissrec, mengungkapkan dugaan kebocoran data ASN yang dijual di forum hacker, Breachforums, senilai US$ 10 ribu atau nyaris Rp 159,4 juta (kurs Rp 15.949).

Cissrec menjelaskan dugaan kebocoran ini berawal dari unggahan peretas 'TopiAx' di Breachforums pada Sabtu yang mengklaim mendapatkan 4.759.218 baris data dari BKN.

Data ini diduga berisi banyak informasi tentang ASN, termasuk nama, tempat dan tanggal lahir, jabatan, instansi, alamat, nomor ponsel, email, tanggal CPNS dan PNS serta lainnya.

"Selain data tersebut masih banyak lagi data lainya baik yang berupa cleartext maupun text yang sudah diproses menggunakan metode kriptografi," kata Pratama Persadha, Chairman Cissrec.

Dalam unggahan di forum hacker terdapat contoh data berisi 128 ASN yang berasal dari berbagai instansi di Aceh. Pratama mengatakan pihaknya sudah memverifikasi acak pada 13 ASN yang namanya tercantum dengan cara menghubungi melalui WhatsApp.

"Dan menurut mereka data tersebut adalah valid, meskipun ada yang menginformasikan tentang adanya kesalahan penulisan digit terakhir pada field NIP & NIK," ujarnya.


(rsa/mij) Next Article CASN 2024 Dibuka 3 Kali, Catat Jadwal Pendaftarannya!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular