²©²ÊÍøÕ¾

Internasional

Militer Tel Aviv Blak-blakan Israel Masih Jauh dari Kemenangan di Gaza

luc, ²©²ÊÍøÕ¾
12 August 2024 13:30
Tentara Israel berpose di samping tank, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, dekat Perbatasan Israel-Gaza, di Israel selatan, 9 Mei 2024. (REUTERS/Amir Cohen)
Foto: Tentara Israel berpose di samping tank, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, dekat Perbatasan Israel-Gaza, di Israel selatan, 9 Mei 2024. (REUTERS/Amir Cohen)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Militer Israel menyatakan bahwa pasukan mereka masih jauh dari kemenangan. Hal itu diungkapkan di tengah serangan mematikan yang terus dilakukan Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober.

Sekitar 100 perwira cadangan menandatangani surat yang ditujukan kepada Kepala Staf Herzi Halevi, menyatakan kekhawatiran mereka terhadap klaim bahwa kemenangan sudah di depan mata dan bahwa serangan bisa segera beralih ke tahap serangan yang lebih terarah.

"Kami yang datang dari lapangan tahu betul bahwa situasi masih jauh dari kemenangan," demikian tertulis dalam surat tersebut, dikutip dari Anadolu Agency, Senin (12/8/2024).

Para perwira tersebut juga menyoroti bahwa faksi-faksi perlawanan Palestina masih memiliki kemampuan tempur lintas perbatasan seperti UAV, drone peledak, dan mortir. "Ini bukanlah wujud kemenangan!" tegas mereka.

Pada Februari lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kepada ABC News bahwa "kemenangan sudah di depan mata." Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan hal yang berbeda.

Menurut laporan media Israel pada Minggu, lebih dari 10.000 tentara Israel telah tewas atau terluka sejak konflik di Gaza meletus pada 7 Oktober lalu. Meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel tetap melanjutkan serangan brutalnya di Gaza, yang menuai kecaman internasional.

Sejak serangan tersebut dimulai, hampir 39.800 korban, mayoritas wanita dan anak-anak, telah tewas, dan lebih dari 92.000 orang terluka, menurut otoritas kesehatan setempat. Setelah lebih dari 10 bulan pertempuran, sebagian besar wilayah Gaza hancur, dengan blokade yang terus-menerus membatasi akses terhadap makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Israel kini menghadapi tuduhan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ), yang memerintahkan penghentian segera operasi militer di kota Rafah, di mana lebih dari 1 juta warga Palestina berlindung sebelum kota tersebut diinvasi pada 6 Mei.


(luc/luc) Next Article Hampir 1.000 Masjid di Gaza Rusak Akibat Serangan Israel

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular