
Bappenas Jamin Makan Bergizi Gratis Cegah Siswa Lapar Sebelum Belajar

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Program makan bergizi gratis (MBG) yang akan dijalankan pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto pada 2025 mendatang akan ditujukan untuk mencegah para pelajar kelaparan sebelum mengikuti pelajaran.
Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Amich Alhumami mengatakan ini sebagai bentuk respons dari maraknya siswa sekolah di Tanah Air yang kelaparan saat masuk proses pembelajaran.
"Dimaksudkan untuk memastikan bahwa anak-anak bisa menempuh pendidikan, mengikuti pembelajaran dengan kesiapan yang baik. Karena itu banyak sekali anak yang ketika pergi ke sekolah itu belum mendapatkan asupan makanan, belum sarapan, sehingga tidak bisa mengikuti pembelajaran di kelas," ucap Amich dalam program Squawk Box ²©²ÊÍøÕ¾, dikutip Senin (26/8/2024).
Amich mengatakan, sebetulnya dalam skala global memang masih banyak anak di negara-negara miskin dan berpendapatan rendah yang berangkat ke sekolahnya dalam kondisi perut kosong. Ia menggunakan data United Nations Children's Fund atau UNICEF untuk menggambarkan jumlah anak yang sekolah sambil kelaparan.
"Saya merujuk pada studi UNICEF saja, tapi ini untuk konteks dunia ya, ini sekitar 70 juta anak, ini dunia negara-negara terutama adalah negara-negara yang miskin itu, pendapatan rendah itu, itu yang tidak bisa pergi sekolah," tegas Amich
"60 juta anak ketika pergi sekolah itu dalam kondisi perut kosong, belum sarapan. Jadi makan terakhir anak-anak ini itu adalah jam 5 atau jam 6 sore kemarin harinya," ungkapnya.
Merujuk data itu, Amich mengatakan, di Indonesia sebetulnya banyak kejadian serupa, walaupun ia tidak menyebutkan angka persisnya. Maka, program MBG ia pastikan untuk mencegah anak sekolah di Indonesia kelaparan sebelum masuk ke sekolah.
"Nah itu kira-kira gambaran umumnya dan kalau kita proyeksikan ke Indonesia, itu banyak sekali juga anak-anak yang ketika berangkat sekolah itu belum sarapan. Dan itu yang menyebabkan mereka tidak bisa fokus, tidak bisa mengikuti pembelajaran secara baik," ujar Amich.
Dengan terjaganya isi perut siswa, baik di sekolah ataupun pesantren sebelum memulai pelajaran, ia meyakinkan penyerapan ilmu saat pembelajaran berlangsung akan semakin kuat, dan anak Indonesia bisa memiliki kecerdasan yang baik, dengan kualitas ilmu yang unggul.
"Artinya nanti cognitive skills, cognitive abilities-nya akan tumbuh baik, dan hasil akhirnya itu adalah student learning outcomes, hasil pembelajaran siswa, dan juga capaian-capaian akademik. Itu adalah tujuan utama dari pemberian program makanan bergizi bagi anak sekolah," tutur Amich.
(Rosseno Aji Nugroho/haa) Next Article Terungkap! 3 Tujuan Utama Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran