²©²ÊÍøÕ¾

Rosan Curhat: Target Investasi Rp 1.900 T Tapi Anggaran BKPM Dipangkas

Firda Dwi Muliawati, ²©²ÊÍøÕ¾
03 September 2024 18:07
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani dalam pertemuan Multi Stakeholder Partnership (HLF-MSP) 2024 dan Forum Indonesia-Africa (IAF) ke-2. (Tangkapan Layar Youtube Bappenas RI)
Foto: Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Rosan Roeslani. (Tangkapan Layar Youtube Bappenas RI)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Pemerintah menargetkan target realisasi investasi yang masuk ke tanah air pada tahun depan sebesar Rp 1.900 triliun. Mungkinkah target itu tercapai?



"Tentunya target ya target ya. Kita harus capai. Tapi ya ini akan menjadi suatu tantangan tersendiri. Karena targetnya meningkat tapi anggaran kita dipotong dari yang kita minta itu hampir 55% lebih," ujar Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (3/9/2024).

Pada saat bersamaan, menurut dia, Kementerian Investasi/BKPM harus proaktif mendatangi potensi-potensi investasi. Pemerintah juga harus mencermati keinginan investor.

"Demand-nya dari mereka kita harus sama-sama cari solusi yang baik gitu ya. Nah itu yang mungkin kalau anggarannya dipotong bagaimana kita bisa lebih proaktif gitu. Kepada para calon investor, potential investor, termasuk juga menyosialisasikan kebijakan-kebijakan kita yang sudah baik tapi mereka nggak tahu gitu," kata Rosan.

Dia mencontohkan belum banyak calon investor yang memahami ada insentif pajak 200% jika berinvestasi pada penelitian dan pengembangan (research and development). Contoh itu diperoleh Rosan ketika mengunjungi Singapura beberapa waktu lalu.

"Apa sosialisasi kebijakan kita yang sudah bagus? Kan kita juga tahu kalau misalnya mereka melakukan research and development di Indonesia bisa mendapat tax incentive sampai 200%. Itu juga mereka nggak tahu gitu," ujar Rosan.

"Nah hal-hal ini yang harus kita lakukan. Kita harus proaktif keluar bertemu menyampaikan. Dan ini harus dilakukan secara terus-menerus. Gak bisa hanya sekali-sekali aja gitu. Ibaratnya bagian butuh baru kita datang. Nggak bisa seperti itu," lanjutnya.


(miq/miq) Next Article Lapor Pak Jokowi! Investasi Dalam Negeri Rp197 T di Kuartal I-2024

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular