
Mobil Listrik Vietnam Diselidiki AS, Ada Masalah Keselamatan

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Amerika Serikat (AS) tengah menyelidiki mobil listrik (electronic vehicle/EV) asal Vietnam. Disebut bahwa VinFast terindikasi memiliki masalah keselamatan.
Mengutip AFP, ini diungkap Badan Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional AS (NHTSA) Kamis waktu setempat. Sejumlah laporan muncul terkait "Sistem Bantuan Tetap di Jalur" yang tidak berfungsi dengan benar.
"Investigasi dilakukan terhadap sekitar 3.118 kendaraan VinFast ini menyusul tuduhan dalam 14 laporan oleh pengemudi VinFast model 2023 dan 2024," kata NHTSA dalam sebuah pernyataan, dilansir Jumat (13/9/2024).
"Bahwa sistem kesulitan mendeteksi lajur di jalan raya, memberikan masukan kemudi yang tidak tepat, dan sulit untuk diabaikan oleh pengemudi," tambahnya.
Kantor Investigasi Kecacatan NHTSA juga mengatakan evaluasi awal akan menilai ruang lingkup, frekuensi, dan tingkat keparahan potensi masalah. Pihaknya akan berupaya menentukan apakah ada cacat terkait keselamatan pada kendaraan yang dimaksud.
Sementara itu, VinFast mengatakan pihaknya sudah mengetahui investigasi itu. Perusahaan mengaku akan bekerja sama dengan NHTSA selama proses ini.
"Kami menanggapi semua masalah keselamatan dengan serius dan akan terus memantau situasi dengan saksama," kata pernyataan VinFast, yang menyatakan keyakinan perusahaan terhadap standar keselamatannya.
VinFast mulai menjual kendaraan di Amerika Serikat pada tahun 2023. NHTSA sebelumnya juga meluncurkan penyelidikan atas kecelakaan pada tanggal 24 April yang melibatkan kendaraan listrik VinFast, VF 8 di Pleasanton, di California yang menewaskan empat orang.
"Sebuah pengaduan yang diajukan kepada lembaga tersebut pada tanggal 29 April mengatakan bahwa kemudi mungkin menjadi masalah dalam kecelakaan yang menewaskan sepasang suami istri beserta anak-anak mereka yang berusia 13 dan 9 tahun," bunyi laporan itu.
(sef/sef) Next Article Gencar Penjualan Mobil Listrik di ASEAN, RI Urutan Berapa?
