²©²ÊÍøÕ¾

Internasional

Hizbullah Beri Peringatan Keras ke Israel, Sebut Kelenjar Kanker Dunia

Tommy Sorongan, ²©²ÊÍøÕ¾
07 October 2024 21:10
Asap mengepul di atas pinggiran selatan Beirut setelah serangan di dekat Bandara Internasional Beirut-Rafic Hariri, di tengah permusuhan yang sedang berlangsung antara Hizbullah dan pasukan Israel, seperti yang terlihat dari Sin El Fil, Lebanon, 3 Oktober 2024. (REUTERS/Amr Abdallah Dalsh)
Foto: Asap mengepul di atas pinggiran selatan Beirut setelah serangan di dekat Bandara Internasional Beirut-Rafic Hariri, di tengah permusuhan yang sedang berlangsung antara Hizbullah dan pasukan Israel, seperti yang terlihat dari Sin El Fil, Lebanon, 3 Oktober 2024. (REUTERS/Amr Abdallah Dalsh)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Milisi Syiah Lebanon, Hizbullah, mengatakan bahwa pihaknya akan terus berjuang melawan 'agresi' Israel di daerah Palestina dan Lebanon. Hal ini disampaikan kelompok itu saat Israel masih terus melaporkan pembunuhan pemimpin Hizbullah, serta tewasnya sejumlah pucuk atas dalam organisasi Gaza Palestina, Hamas.

Dalam sebuah keterangan memperingati satu tahun perang Israel-Gaza, Hizbullah menyebut bahwa keputusannya untuk menyerang Israel untuk membantu Hamas dan Gaza adalah sesuatu yang mahal. Namun kelompok itu terus optimis dengan kekuatannya dalam membantu menghentikan serangan Israel.

"Hizbullah dan Lebanon telah membayar 'harga yang mahal' atas keputusan untuk membuka 'front dukungan' bagi Gaza pada tanggal 8 Oktober," ungkap kelompok itu dikutip Al Arabiya, Senin (7/10/2024).

"Tetapi kami yakin ada kemampuan perlawanan kami untuk menentang agresi Israel, yang merupakan kelenjar kanker yang harus disingkirkan, tidak peduli berapa lama waktu yang dibutuhkan."

Serangan Israel, yang menewaskan lebih dari 40 ribu jiwa warga sipil Gaza, memancing sejumlah milisi yang bersekutu dengan Hamas untuk meluncurkan serangan kepada Israel. Beberapa yang cukup intens yakni Hizbullah di Lebanon dan Houthi di Yaman, di mana dua-duanya mendapatkan dukungan langsung dari Iran.

Ketegangan kemudian meluas karena Israel juga melancarkan serangan ke Lebanon untuk menumpas Hizbullah, yang juga terus menyerang Israel Utara. Salah satu serangan Negeri Yahudi itu kemudian menewaskan pemimpin tertinggi Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah, serta komandan Garda Revolusi Iran, Abbas Nilforoushan.

Akibat serangan ini, Iran kemudian melancarkan serangan udara dengan ratusan roket yang menargetkan sejumlah situs di Negeri Zionis. Garda Revolusi Iran (IRGC) mengatakan serangan itu merupakan respons atas pembunuhan tersebut.

Serangan ini pun sudah ditanggapi dengan pernyataan keras oleh Tel Aviv. PM Netanyahu mengatakan bahwa Iran telah 'membuat kesalahan besar' dan 'akan membayarnya'. Utusan Israel untuk PBB, Danny Danon, mengatakan negara itu 'akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melindungi warga Israel'.

"Seperti yang telah kami jelaskan sebelumnya kepada masyarakat internasional, setiap musuh yang menyerang Israel harus menghadapi respons yang keras," tulis Danon di media sosial.


(fab/fab) Next Article Terkuak, Ternyata Ini Alasan Sebagian Negara Arab Lindungi Israel

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular