
Korupsi Timah Bawa Petaka! Bisnis Ritel di Babel Sepi-Penjualan Turun

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Ekonomi masyarakat Bangka Belitung tengah ambrol akibat kasus korupsi timah dengan nilai ratusan triliun itu. Dengan mayoritas masyarakat banyak yang bekerja di sektor ini, daya beli pun anjlok akibat industrinya melambat.
Selain hotel yang tingkat okupansinya turun tajam bahkan sepi bak kuburan, kini giliran industri ritel yang terkena dampaknya. Pengusaha mengakui penjualan ritel di Babel kini tengah sepi.
"Di Bangka lagi turun karena di wilayah yang mengandalkan sumber daya alam, ketika industrinya lagi turun ya ikutan turun juga perekonomiannya," kata Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO), Budihardjo Iduansjah kepada ²©²ÊÍøÕ¾, Rabu (9/10/2024).
Pola yang sama terjadi di wilayah lain yang juga mengandalkan sumber daya alam untuk hidup, yakni seperti Kalimantan dan wilayah lainnya.
![]() Foto: Istimewa/dok PT Timah |
"Kayak Kalimantan saat batu bara bagus penjualan bagus, jadi daerah tertentu seperti Babel dengan timah, Kalimantan dengan batubara dan Makassar kalau panen kopi, pala itu penjualan naik, jadi itu memang ngikutin pendapatan hasil jualan bumi," bebernya.
Lain hal jika yang terjadi justru wilayah tersebut panen. Banyak masyarakat yang kipas-kipas karena pendapatan naik.
"Untuk kenaikan kadang kita bisa mengalahkan di Jawa, kalau lagi panen raya ada harga jual bagus bisa ngagetin, misal omset sehari baju Rp 30 juta bisa Rp 300 juta, panen uangnya banyak beli-beliin aja, bahkan penjualan elektronik HP juga sama. Pas panen bisa 1 toko dibanding bulan biasa per hari bisa naik 5-10x lipat karena emang diborong," ucap Budihardjo.
Meski demikian secara keseluruhan penjualan si sektor ritel tidak dalam kondisi ideal, yakni terjadi penurunan baik di tenant makanan maupun fashion.
"Saya dapat info dari temen-temen restoran seperti kafe-kafe turun 5%, kalau fashion turun 10% secara nasional. Bulan 10 harapannya agak naik, kenaikan 5-10% saya nunggu apa daya beli turun apa ngga. Bulan 8-9 (Agustus-September) sepi karena bulan 7 (Juli) masuk sekolah, bayar uang buku, uang pangkal jalan-jalan, abis disitu, dari dulu bulan Juli-Agustus sepi, bulan Oktober harusnya naik," tuturnya.
(fys/wur) Next Article Selain Sandra Dewi-Crazy Rich PIK, Wanita ini Juga Diperiksa Kejagung
