
Jelang Prabowo Dilantik, Investor Singapura, China, & Rusia Serbu IKN

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani mengklaim investor asing dari sejumlah negara sudah mulai merealisasikan investasinya di Ibu Kota Nusantara (IKN).
"Ya alhamdulillah ini juga appetite nya terus meningkat," kata Rosan saat ditemui di kawasan Jakarta Convention Center, Rabu (9/10/2024).
Realisasi investasi yang masuk ke IKN jelang dilantiknya Prabowo Subianto sebagai Presiden pengganti Joko Widodo atau Jokowi itu ia sebutkan berasal dari negara-negara seperti Singapura, Australia, China, hingga Rusia.
Untuk Singapura, ia katakan investasi melalui Sembawang Corporation Utilities Pte Ltd (Sembcorp) yang membangun proyek panel surya dengan kapasitas 50 mega watt. Sebagaimana diketahui Sembcorp sudah lama masuk ke IKN untuk membangun PLTS bersama PT PLN.
"Dari Sembcorp membangun solar panel 50 MW itu sudah berjalan sekarang. Insya Allah akhir tahun ini bisa selesai," ungkap Rosan.
Rosan mengatakan, untuk Australia merealisasikan investasinya ke IKN dengan membangun sekolah, lalu China membangun mall dan hotel, serta Rusia yang juga membangun hotel dan apartemen. Namun, Rosan belum mendetailkan klaimnya itu.
"Itu saya bicara dari luar ya dari dalam ada juga lebih banyak malah. Jadi kita juga sedang seleksi, kita ingin pastikan investasi yang masuk ke IKN investasi yang baik dan berkualitas," tegasnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi buka suara menjelaskan investasi ke IKN yang baru masuk Rp 58 triliun. Nilai ini jauh dari target Rp 100 triliun. Kendati baru separuhnya, Jokowi menilai pencapaian ini cukup besar.
"Sehingga memang benar baru Rp 58 triliun. Tapi angkanya udah gede banget, duit gede lho Rp 58 triliun," ungkapnya, kemarin, Selasa (8/10/2024).
Dia pun menegaskan investasi yang masuk ke IKN sebenarnya banyak, tetapi harus diseleksi. Dia mengakui bahwa pemerintah benar-benar selektif.
"Kan yang masuk banyaknya itu harus diseleksi. Serius ndak? Kalau serius baru diberi peluang. Kita memang memilih, jadi enggak semua boleh masuk," tegasnya.
Pada Agustus lalu, Jokowi menuturkan terdapat 55 investor yang melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama, yakni sektor pendidikan terdapat 6 investor, kesehatan terdapat 3 investor, retail dan logistik terdapat 10 investor.
Selain itu, dari bidang perhotelan terdapat 8 investor, kantor dan perbankan terdapat 14 investor, hunian dan area hijau terdapat 9 investor, untuk media dan teknologi terdapat tiga investor.
(arj/haa) Next Article Rosan Roeslani Tiba di Istana, Siap Dilantik Jadi Menteri Investasi