
Jelang Akhir Masa Jabatan, Jokowi Pesan RI Jangan Jadi Negara Lambat

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memiliki potensi sangat besar untuk menopang perekonomian nasional.
Jokowi mengatakan dari 2014 hingga 2024 jelang akhir masa jabatannya, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor ESDM sudah lebih dari Rp 1.800 triliun.
Untuk itu, Jokowi mengatakan nilai tambah di sektor ESDM harus digenjot. Salah satunya melalui program hilirisasi yang direalisasikan selama masa pemerintahannya.
Dengan begitu, Indonesia bisa menikmati keuntungan sumber daya yang melimpah dengan mengelolanya sendiri. Jokowi pun berpesan agar hilirisasi terus dilanjutkan ke pemerintahan selanjutnya.
"Jangan ada yang mundur untuk satu masalah ini dengan alasan apa pun," kata dia dalam acara Malam Puncak HUT ke-79 Pertambangan dan Energi, Kamis (10/10/2024).
Selain itu, Jokowi juga menitip pesan agar Indonesia menjadi negara yang ramah dengan investasi yang datang. Salah satunya dengan mempercepat proses perizinan.
"Jangan memakan waktu lama, berputar-putar dari satu meja ke meja tiga, meja empat, lima. Harus mulai disederhanakan," kata dia.
Menurut Jokowi, investasi yang datang ke Indonesia akan membuka kesempatan kerja yang besar. Selain itu, akan memudahkan eksplorasi sehingga lifting minyak dan gas bisa naik.
"Tanpa penyederhanaan izin, tanpa membuat sample regulasi yang kita mliki, sangat sulit kita bersaing dengan negara-negara lain karena sekali lagi saya sampaikan, ke depan negara yang cepat akan kalahkan negara lambat. Bukan negara besar kalahkan negar kecil. Bukan negara kaya kalahkan negara berkembang. Tapi negara cepat akan mengalahkan yang lambat," ia menuturkan.
(fab/fab) Next Article Pesan Sentimentil Luhut untuk Jokowi: Selamat Jalan, Pak
