²©²ÊÍøÕ¾

Rakornas REPNAS 2024

PGN Harapkan 5 Tahun Lagi Pipa Gas Sumatera-Jawa Tersambung

Teti Purwanti, ²©²ÊÍøÕ¾
14 October 2024 17:35
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PT Perusahaan Gas Negara Tbk, Rosa Permata Sari memberikan pemaparan dalam acara REPNAS National Conference & Awarding Night Energi Mandiri - Ekonomi Berdikari di Menara Bank Mega, Jakarta, Senin (14/10/2024). (²©²ÊÍøÕ¾/Faisal Rahman)
Foto: Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PT Perusahaan Gas Negara Tbk, Rosa Permata Sari memberikan pemaparan dalam acara REPNAS National Conference & Awarding Night Energi Mandiri - Ekonomi Berdikari di Menara Bank Mega, Jakarta, Senin (14/10/2024). (²©²ÊÍøÕ¾/Faisal Rahman)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - PT Perusahaan Gas Negara Tbk alias PGN (PGAS) berharap proyek jaringan pipa transmisi gas terintegrasi yang menghubungkan wilayah Aceh hingga Jawa Timur dapat terbangun dalam waktu lima tahun ke depan.

Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Rosa Permata Sari mengungkapkan bahwa infrastruktur gas di wilayah Sumatera saat ini baru sebatas pada pipa transmisi gas Arun-Belawan. Sementara untuk jalur Dumai-Sei Mangkei masih belum tersambung.

Karena itu, ia berharap dalam waktu lima tahun ke depan, pipa transmisi gas di wilayah Sumatera dapat tersambung sepenuhnya. Dengan demikian, pasokan gas yang berasal dari wilayah tersebut dapat disalurkan ke Pulau Jawa setelah pipa transmisi gas Cirebon-Semarang tersambung.

"Infrastruktur PGN sudah tersambung khusus di Barat, Sumatera Arun-Belawan, Dumai-Sei Mangkei masih terpotong, ini harapkan 5 tahun ke depan akan tersambung dan Jawa Tengah dan Jabar, 5 tahun bisa expect dari Arun bisa sampai Jatim, secara cost bisa balancing," kata dia dalam acara Rakornas REPNAS 2024 di Jakarta, Senin (14/10/2024).

Dia menjelaskan, dalam lima tahun ke depan pihaknya akan menyasar pusat permintaan gas, di mana saat ini pihaknya sudah berfokus pada Jawa bagian Barat, yakni ruas Cirebon-Semarang dan ke depannya Tegal-Cilacap.

"Kami akan bangun Tegal-Cilacap agar bisa dinikmati teman-teman smelter," ujarnya.

Lalu, untuk wilayah Indonesia Tengah dan Timur akan didorong menggunakan virtual pipeline atau Liquefied Natural Gas (LNG).

"Ke Indonesia Tengah dan Timur akan didorong LNG, dan bangun beyond pipeline untuk memenuhi demand di Papua Utara dan Sumbawa," imbuhnya.

Sebagaimana diketahui, Pemerintah Indonesia terus berupaya menggenjot pembangunan jaringan pipa gas terintegrasi yang dapat menghubungkan wilayah Aceh hingga Jawa Timur. Salah satunya dimulai dari pembangunan pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang (Cisem) Tahap II sepanjang 245 km.

Proyek Cisem Tahap II yang mencakup ruas Batang - Cirebon - Kandang Haur Timur ini telah resmi mulai konstruksi pada 30 September 2024 lalu. Proyek senilai Rp 2,7 triliun ini merupakan kelanjutan dari Cisem Tahap I yang sudah selesai dibangun pada 2023.

Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Kementerian ESDM Laode Sulaeman sempat menjelaskan bahwa proyek Cisem sendiri akan menjadi bagian penting dari upaya pemerintah dalam menghubungkan bagian-bagian yang belum terintegrasi di jalur transmisi gas nasional.

Sebab, di tengah peralihan menuju penggunaan energi bersih, gas diproyeksikan tetap menjadi komoditas penting yang akan diburu oleh berbagai negara.

"Kalau 10 tahun lalu kita masih besar ekspor, sekarang sudah lebih besar kita manfaatkan dalam negeri," ujarnya dalam acara Energy Corner ²©²ÊÍøÕ¾, Kamis (03/10/2024).

Meski demikian, tantangannya yakni masih terdapat dua jalur transmisi yang belum tersambung, yaitu Cirebon-Semarang dan Dumai-Sei Mangkei. Oleh sebab itu, pemerintah akan mengupayakan pembangunan dua jalur transmisi tersebut.


(ven/wia) Next Article RI Butuh Rp 62 Triliun Bangun Infrastruktur Gas di Era Prabowo

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular