
Irit APBN, Proyek Tanggul Raksasa Prabowo Banyak Pakai Duit Swasta

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo mengungkapkan bakal membangun tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall yang merupakan impian dari Presiden Prabowo Subianto. Namun, belum ada arahan khusus terkait Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
"PSN dan KEK sebenarnya kami lebih tunggu arahan Menko Airlangga dan menko kami di infrastruktur, detik ini belum arahan spesifik, tapi Giant Sea Wall salah satu program besar Pak Prabowo," katanya dalam rapat kerja dengan Komisi V di Gedung DPR, Rabu (30/10/2024).
Pembangunan Giant Sea Wall karena adanya kekhawatiran mengenai penurunan tanah. Bahkan Jakarta menjadi salah satu kota yang mengalami penurunan tanah paling cepat di dunia, dengan tingkat penurunan mencapai 2 - 15 cm per tahun dalam lima puluh tahun terakhir, bahkan mencapai 20 - 28 cm di beberapa lokasi tertentu.
![]() Tanggul Laut 'Giant Sea Wall", Muara Baru, Jakarta Utara. (²©²ÊÍøÕ¾/Faisal Rahman) |
"Utamanya di Jakarta karena penurunan tanah di Jakarta sudah sangat mengkhawatirkan, makanya kami di PUPR dalam beberapa kesempatan diminta untuk lebih serius lagi, lebih cepat lagi untuk membentuk Giant Sea Wall, minimum area Jakarta sampai Bekasi sekitar 20-30 km," sebut Dody.
Namun karena anggaran yang dibutuhkan untuk membangunnya tidak sedikit maka pemerintah tidak akan mengandalkan APBN.
"Karena keterbatasan anggaran mungkin lebih banyak melibatkan swasta, sisanya proyek Jakarta bisa jadi contoh misal Semarang dan Surabaya," sebut Dody.
Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut pembangunan tanggul laut raksasa atau giant sea wall di utara Pulau Jawa membutuhkan anggaran Rp700 triliun.
(fys/wur) Next Article Investor China Minat Bangun Tanggul Laut Raksasa Prabowo, Ini Namanya
