
Fenomena Baru di China, Puluhan Ribu TK Berubah Jadi Panti Jompo

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Puluhan ribu taman kanak-kanak atau TK di China mulai diubah sepenuhnya menjadi panti jompo. Ini terjadi akibat semakin menurunnya angka kelahiran dan kenaikan cepat populasi yang menua di Negeri Tirai Bambu.
Melansir ²©²ÊÍøÕ¾ International pada Kamis (31/10/2024), satu prasekolah di provinsi timur Zhejiang masih beroperasi sebagai tempat penitipan anak. Tetapi alih-alih melayani anak-anak, mereka kini melayani warga "senior".
Adalah Zhuang Yanfang, berusia 56 tahun, yang sejak tahun lalu mengubah fungsi taman kanak-kanaknya di kota Jinhua, Zhejiang, menjadi pusat perawatan lansia. Ia mengatakan kepada media lokal bahwa ia mendapatkan ide tersebut setelah kesulitan mendapatkan bayi dan balita untuk mengisi ruang kelasnya.
Hampir tidak ada sisa-sisa taman kanak-kanak yang terlihat dalam foto-foto bangunan berbentuk segi empat yang telah direnovasi. Dindingnya yang dulu berwarna-warni dicat ulang menjadi putih susu, dan papan tulis diganti dengan papan buletin, yang dipenuhi dengan informasi tentang perawatan kesehatan dan makanan bergizi untuk lansia.
Fenomena ini sangat erat kaitannya dengan angka kelahiran di China yang mengalami tren penurunan drastis sejak pemerintah menerapkan "kebijakan satu anak" yang ketat di seluruh negeri pada tahun 1980. Meskipun negara tersebut melonggarkan kebijakan tersebut pada tahun 2016, angka kelahiran terus menurun signifikan.
Antara tahun 2021 dan 2023, jumlah anak yang mengenyam pendidikan prasekolah turun hampir 15% menjadi hanya di bawah 41 juta. Maka tidak mengherankan jika prasekolah- baik negeri maupun swasta- juga tutup selama dua tahun tersebut, bahkan turun hingga 20.000 di seluruh negeri, menurut analisis data dari Kementerian Pendidikan China.
Sebenarnya pemerintah sudah melakukan upaya untuk menggenjot kelahiran. Salah satunya dengan menurunkan biaya bagi keluarga.
Saat ini, jumlah lembaga dan fasilitas layanan perawatan lansia meningkat dua kali lipat dari tahun 2019 menjadi lebih dari 410.000. Angka tersebut merupakan data terbaru di Oktober lalu.
Sementara itu, seorang ekonom di Moody's Analytics, Harry Murphy Cruise, meramalkan bahwa penuaan akan terus meningkat di China. Pada tahun 2040, ujarnya, sekitar 30% dari total populasi akan berusia di atas 65 tahun, dari 15% saat ini.
"Dengan orang-orang di bawah usia 15 tahun turun menjadi hanya lebih dari 10%, dari 17% saat ini," ujarnya.
"Penuaan ini akan meningkatkan potensi ukuran pasar untuk barang dan jasa yang menargetkan para lansia," tambah Cruise.
Ekonom lain di Economist Intelligence Unit, Tianchen Xu, juga mengatakan hal serupa. Menurutnya populasi lansia tak selamanya menjadi masalah tapi juga bisa menjadi "peluang".
(sef/sef) Next Article Krisis Populasi Bikin Pening, China 'Kebanjiran' Susu