²©²ÊÍøÕ¾

Menambang Masa Depan, Peran Strategis MIND ID dalam Rantai Pasok EV

Verda Nano Setiawan, ²©²ÊÍøÕ¾
04 November 2024 19:30
Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID, Dilo Seno Widagdo menyampikan pemaparan dalam acara MINDialogue Mining Outlook 2024 di Jakarta, Kamis (20/6/2024).
Foto: Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID, Dilo Seno Widagdo menyampikan pemaparan dalam acara MINDialogue Mining Outlook 2024 di Jakarta, Kamis (20/6/2024). (²©²ÊÍøÕ¾/Tri Susilo)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Beberapa tahun belakangan ini, deretan kendaraan listrik kian banyak dijumpai di jalanan Ibu Kota. Meluncur senyap, tanpa deru mesin, dan asap knalpot.

Fenomena tersebut bukan hanya sekadar tren sesaat, kendaraan-kendaraan ramah lingkungan ini mewakili ambisi besar Indonesia untuk menjadi pemain utama dalam ekosistem baterai kendaraan listrik.

MIND ID sebagai Holding BUMN Pertambangan, menjadi motor utama di dalamnya. Bukan tanpa sebab, holding tambang ini mempunyai kekuatan besar yang diakui dunia melalui penguasaan komoditas mineral strategis.

Walaupun usia holding baru seumur jagung, MIND ID sudah diarahkan untuk memimpin transformasi energi dengan pendekatan hilirisasi. Tujuan mereka tak hanya terbatas pada produksi baterai kendaraan listrik, namun lebih daripada itu.

Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID Dilo Seno Widagdo menegaskan, MIND ID dibentuk sebagai upaya pemerintah dalam mengelola kekayaan sumber daya alam Indonesia yang lebih terstruktur dan terintegrasi.

Setidaknya, salah satu industri yang menjadi prioritas dalam pengembangan perusahaan saat ini adalah ekosistem baterai kendaraan listrik (EV Battery Ecosystem).

"Jadi, bukan EV-nya doang, bukan baterainya doang, tapi juga ekosistem terhadap electric vehicle dan baterainya. Nah, EV Battery Ecosystem itu ternyata komoditas yang ada di situ itu ada banyak," kata Dilo dalam sebuah diskusi di Jakarta, dikutip Senin (4/11/2024).

Dilo menjelaskan, baterai kendaraan listrik sejatinya memiliki dua komponen utama, yaitu anoda dan katoda. Anoda, yang biasanya dibuat dari grafit, menyumbang sekitar 30% dari total material baterai.

Sementara, komponen katoda memiliki beberapa teknologi, seperti Lithium Iron Phosphate (LFP) dan Nickel Manganese Cobalt (NMC). Akan tetapi, untuk masa depan, NMC akan menjadi fokus utama perusahaan karena potensi Indonesia sebagai produsen nikel global.

"Jadi, grupnya MIND ID menjadi pemain penting di NMC," kata Dilo.

Selain NMC, material seperti aluminium dan tembaga juga memainkan peran penting. Ketiga komponen tersebut diperkirakan menyumbang sekitar 70% dari total material baterai.

MIND ID juga tengah berfokus pada inovasi dalam pemanfaatan batu bara. Melalui anggota holding PTBA, pihaknya berencana mengembangkan teknologi untuk mengkonversi batu bara menjadi artificial graphite dan anode sheet, komponen penting dalam baterai EV.

Teknologi konversi ini telah diaplikasikan dalam kerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Melalui inovasi ini, MIND ID berharap dapat mengadopsi grafit sintetis yang akan memperkuat ekosistem baterai EV di Indonesia.

Inovasi ini juga diharapkan menjadi langkah penting dalam menciptakan rantai pasok baterai yang independen, berbeda dari pendekatan negara-negara lain seperti Anglo-Amerika yang memiliki prioritas komoditas berbeda.

"Jadi, batu bara kalau ditanya transisinya ke depan mau jadi apa, yaitu kita masuknya sebagai grafit sintetis. Nah, ini yang rasanya penting," ujar Dilo.

Dampak Ekonomi dari Kegiatan Hilirisasi

Di tempat yang sama, Peneliti INDEF Ahmad Heri Firdaus menilai bahwa hilirisasi telah terbukti memberikan dampak signifikan pada pertumbuhan ekonomi. Khususnya seperti yang terjadi di wilayah-wilayah yang telah menerima investasi besar dalam sektor tersebut.

Contohnya di Maluku Utara, pertumbuhan ekonomi di salah satu kabupaten bisa mencapai 160% karena keberadaan smelter dan kegiatan hilirisasi.

"Jadi, kalau kita lihat seberapa besar efektivitas hilirisasi, jelas ini sudah ada buktinya," kata dia.

Heri mengungkapkan bahwa hilirisasi nikel di Indonesia telah menunjukkan hasil yang signifikan. Setidaknya nilai tambah dari program hilirisasi yang digencarkan pemerintah telah berdampak pada perekonomian nasional.

Terbukti, nilai ekspor nikel kini sudah mencapai lebih dari US$ 33 miliar, meningkat berkali kali lipat dibandingkan tahun 2019 lalu ketika Indonesia hanya mengekspor mineral mentah.

Heri menambahkan bahwa transformasi nikel telah menghasilkan produk-produk bernilai tambah, termasuk komponen untuk baterai kendaraan listrik.

Ia pun berharap, seiring dengan perkembangan industri, variasi produk dapat meningkat dan semakin banyak produk yang dihasilkan melalui proses hilirisasi.

"Apalagi kan pemerintah sudah menerapkan pelarangan ekspor pada nikel sudah, bauksit sudah, menyusul tembaga, artinya sudah ada nih kepastian bahan baku untuk proses industrialisasi, harapannya itu akan dimaksimalkan seoptimal mungkin oleh pemerintah ini," kata dia.

Kebijakan peningkatan nilai tambah di dalam negeri melalui program hilirisasi memang bukan isapan jempol belaka. Salah satunya melalui program hilirisasi nikel yang digencarkan oleh pemerintah saat ini.

Terpisah, Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengatakan bahwa hilirisasi nikel telah memberikan dampak positif bagi perekonomian bangsa. Misalnya seperti yang terjadi di wilayah Maluku Utara sebagai salah satu kawasan industri pengolahan nikel.

Menurut dia, di Maluku Utara menjadi contoh sukses dalam menjalankan program hilirisasi. Sebelumnya wilayah ini hanya mengekspor bahan mentah berupa bijih nikel, namun berkat hilirisasi, kini memproduksi nikel dan kobalt, dua bahan penting untuk baterai kendaraan listrik.

Ia pun mencatat pada periode Januari hingga September 2024, aliran investasi yang masuk dalam rangka program hilirisasi di Maluku Utara mencapai Rp 55 triliun. Dampaknya, pertumbuhan ekonomi Maluku Utara menjadi yang tertinggi di dunia, mencapai 20,49% pada 2023.

"Jadi kalau tahun 2022 itu justru lebih tinggi lagi sekitar 24% lebih, ya tentu ini merupakan suatu dampak dari program hilirisasi," kata dia dalam peresmian 14 Penyalur BBM Satu Harga untuk klaster Maluku di Ternate Maluku Utara, Rabu (30/10/2024).

Oleh sebab itu, Yuliot mengharapkan dukungan dari berbagai pihak mulai dari sisi pelaku usaha untuk dapat berpartisipasi dalam kegiatan hilirisasi. Sebab, kebijakan pemerintah yakni setiap investasi yang masuk harus melibatkan pelaku usaha yang ada di daerah.

Peran Indonesia dalam Rantai Pasok Nikel Global

Sementara, Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso mengungkapkan bahwa Indonesia digadang-gadang memiliki peran penting dalam rantai pasok nikel dunia. Bahkan, hingga lima tahun ke depan suplai nikel RI secara global diproyeksikan mencapai 75%.

"Ke depan kita makin strategis, tadi kita ambil contoh aja, waktu ada panel analis itu mereka menyampaikan bahwa Indonesia akan sangat berperan di nikel. Jadi supply chain dari Indonesia itu sebesar 60% sekarang, tapi sampai 5 tahun ke depan, sampai 75%," ujar Hendi kepada ²©²ÊÍøÕ¾, di sela Gelaran London Metal Exchange (LME) Week 2024 di London, dikutip Rabu (30/10/2024).

Hanya saja, ia mengakui untuk saat ini terdapat tantangan-tantangan yang dihadapi. Misalnya seperti tantangan global yang tercermin dari konflik geopolitik antara Rusia-Ukraina dan konflik di Timur Tengah hingga perang dagang antara China dan Amerika.

Meski demikian, hal ini juga menjadi momentum bagi Indonesia untuk menarik sebanyak-banyaknya industri yang terkena tarif akibat perang dagang tersebut untuk memindahkan pabriknya di Indonesia.

"Karena Indonesia kan lebih netral ya, dan mudah-mudahan bisa menjadi basis industrialisasi berdasarkan sumber daya alam yang kita punya. Contohnya kayak Tesla yang dibuat di China itu kena tarifnya cukup signifikan, sehingga dia susah kompetitif sama produk-produk negara lainnya," katanya.

Hendi mengakui salah satu tujuan besar MIND ID adalah menempatkan Indonesia di panggung global, dengan harapan mencapai posisi di Global Fortune 500. Namun, Hendi menekankan bahwa tujuan utama MIND ID tidak hanya sebatas itu.

Di bawah kepemimpinannya, ia menginginkan agar MIND ID mempunyai peran strategis dalam rantai pasok global, khususnya untuk logam dan mineral. Adapun, beberapa langkah yang telah dilakukan perusahaan yakni menjalin aliansi strategis dengan China untuk pemanfaatan komoditas timah.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular