²©²ÊÍøÕ¾

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Pasukan Amerika Serikat (AS) melakukan serangan di Suriah, Selasa waktu setempat. Serangan itu dilaporkan menarget milisi yang didukung Iran di Suriah sebagai tanggapan atas serangan roket terhadap pasukan Washington di negara itu.

"Serangan tersebut menargetkan fasilitas markas besar logistik dan penyimpanan senjata kelompok itu... sebagai tanggapan atas serangan roket terhadap personel AS," kata Komando Pusat AS (CENTCOM) dalam sebuah unggahan di media sosial yang tidak mengidentifikasi nama milisi tersebut, dikutip AFP, Rabu (13/11/2024).

Baca: Laut Merah Membara, Kapal Perang AS Dibombardir Drone & Rudal

"Tidak ada kerusakan pada fasilitas AS dan tidak ada cedera pada pasukan AS atau mitra selama serangan itu," tambah CENTCOM.

Pada hari sebelumnya, pasukan AS mengebom sembilan target yang terkait dengan kelompok yang didukung Iran sebagai tanggapan atas serangan pesawat tak berawak dan roket baru-baru ini. Syrian Observatory for Human Rights, sebuah kelompok pemantau, mengatakan serangan hari Senin menewaskan empat anggota kelompok yang tak disebutkan namanya itu.

Baca: Prabowo Bertemu '4 Mata' dengan Biden Hari Ini, Ini 4 Hal yang Dibahas

Perlu diketahui, militer AS memiliki sekitar 900 tentara di Suriah dan 2.500 di Irak. Mereka tergabung dalam koalisi internasional yang dibentuk pada tahun 2014 untuk membantu memerangi kelompok jihadis ISIS.

Sejak perang pecah di Jalur Gaza setelah Hamas menyerang Israel pada tanggal 7 Oktober 2023, kelompok pro-Iran telah berulang kali menargetkan pasukan AS di Irak dan Suriah sebagai tanggapan atas dukungan Biden terhadap Israel. AS telah beberapa kali menanggapi serangan tersebut dengan serangan terhadap kelompok yang didukung Iran.

Baca: Kronologi & Motif Kakek Tabrak Brutal Mobil ke Pejalan Kaki, 35 Tewas

(sef/sef) Next Article 9 Update Perang Arab Tinggal Sejengkal, PBB Teriak-Rusia ke Iran