²©²ÊÍøÕ¾

BI Tahan Suku Bunga di 6%, Ini Alasannya!

Arrijal Rachman, ²©²ÊÍøÕ¾
18 December 2024 14:57
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo saat memberikan Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Desember 2024. (Tangkapan Layar Youtube Bank Indonesia)
Foto: Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo saat memberikan Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Desember 2024. (Tangkapan Layar Youtube Bank Indonesia)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan kembali menahan suku bunga acuan atau BI rate pada level 6% hari ini, Rabu (18/12/2024). Sejalan dengan itu, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75%.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan suku bunga ini konsisten dengan arah kebijakan moneter untuk memastikan tetap terkendalinya inflasi dengan sasaran 2,5% plus minus 1% pada 2024 dan 2025 serta mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan.

"Fokus kebijakan moneter diarahkan untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah dari dampak makin tingginya ketidakpastian perekonomian global akibat arah kebijakan AS dan eskalasi ketegangan geopolitik di berbagai wilayah," ujarnya dalam paparan hasil RDG BI, Rabu (18/12/2024).

Ke depan, Perry menegaskan BI terus mencermati pergerakan nilai tukar Rupiah dan prospek inflasi serta dinamika kondisi ekonomi yang berkembang, dalam memanfaatkan ruang penurunan suku bunga kebijakan lanjutan. Sementara itu, kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran terus diarahkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Kebijakan makroprudensial longgar terus ditempuh untuk mendorong kredit/pembiayaan perbankan kepada sektor-sektor prioritas pertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja, termasuk UMKM dan ekonomi hijau, melalui penguatan strategi Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) mulai Januari 2025, dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian.

"Kebijakan sistem pembayaran juga diarahkan untuk turut mendorong pertumbuhan, khususnya sektor perdagangan dan UMKM, dengan memperkuat keandalan infrastruktur dan struktur industri sistem pembayaran, serta memperluas akseptasi digitalisasi sistem pembayaran," tegasnya.


(haa/haa) Next Article Video: BI Pangkas Suku Bunga, Ini Kata Pengusaha Properti

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular