²©²ÊÍøÕ¾

Tok! Bahlil Tetapkan Mandatori Biodiesel B40 Berlaku 1 Januari 2025

Verda Nano Setiawan, ²©²ÊÍøÕ¾
03 January 2025 17:13
Konferensi Pers Menteri ESDM Bahlil Lahadalia terkait penerapan mandatori Biodiesel 40% (B40) di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (03/01/2025). (²©²ÊÍøÕ¾/Firda Dwi Muliawati)
Foto: Konferensi Pers Menteri ESDM Bahlil Lahadalia terkait penerapan mandatori Biodiesel 40% (B40) di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (03/01/2025). (²©²ÊÍøÕ¾/Firda Dwi Muliawati)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengumumkan bahwa mulai 1 Januari 2025, pemerintah memberlakukan mandatori kebijakan pencampuran biodiesel sebesar 40% atau B40.

Ini artinya, mulai 2025 pencampuran biodiesel pada Bahan Bakar Minyak (BBM) Solar naik 5% dari sebelumnya B35. Seperti diketahui, pemerintah memberlakukan secara penuh pencampuran B35 sejak Agustus 2023.

Dengan penetapan kebijakan mandatori peningkatan pencampuran biodiesel ini, maka kuota biodiesel pada 2025 juga ditetapkan naik menjadi 15,62 juta kilo liter (kl) dari realisasi penyerapan B35 pada 2024 yang tercatat sebesar 12,98 juta kl.

"Kami baru saja selesai membahas rapat secara detail terkait urusan biodiesel. Kita sudah memutuskan dari ESDM tentang peningkatan daripada B35 ke B40 dan hari ini kita umumkan bahwa berlaku per 1 Januari 2025, di mana B35 itu menghasilkan kurang lebih sekitar 12,98 juta kl meningkat menjadi 15,6 juta kl (B40), dan Keputusan Menteri sudah kita tanda tangani," tutur Bahlil saat konferensi pers di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (03/01/2025).

Berdasarkan data Kementerian ESDM, selama menerapkan mandatori B35, pada 2024 pemerintah tercatat menghemat devisa negara sebesar US$ 7,78 miliar atau sekitar Rp 122,98 triliun. Selain itu, peningkatan nilai tambah minyak sawit (CPO) menjadi biodiesel sebesar Rp 17,49 triliun, dan penyerapan tenaga kerja lebih dari 12.000 orang (off-farm) dan 1,62 juta orang (on-farm).

Menurutnya, pemerintah akan terus memperbaiki kadar air dari implementasi pencampuran biodiesel ini.

"Sekarang kan kadar airnya 320, masih ada langkah-langkah yang akan dilakukan terkait transportasi karena kita akan meningkatkan spek kapal, sehingga kadar airnya betul-betul seminimal mungkin," jelasnya.

Bila ini bisa diperbaiki, maka menurutnya pemerintah akan melanjutkan pada campuran biodiesel 50% atau B50 pada 2026 mendatang.

"Kalau ini dilakukan baik, insya Allah 2026 kita harus dorong ke B50 sesuai arahan Pak Prabowo," ucap Bahlil.


(wia) Next Article Tok! 1 Januari 2025 Campuran Biodiesel RI Naik Jadi 40%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular