²©²ÊÍøÕ¾

Internasional

Nasib Suram Kendaraan Listrik di Era Trump 2.0, Minyak Jadi Anak Emas

Thea Fathanah Arbar, ²©²ÊÍøÕ¾
21 January 2025 12:25
Presiden terpilih Donald Trump mengambil sumpah jabatan pada Pelantikan Presiden ke-60 di Rotunda Gedung Capitol AS di Washington, Senin, 20 Januari 2025. (Kevin Lamarque/Pool Photo via AP)
Foto: Presiden terpilih Donald Trump mengambil sumpah jabatan pada Pelantikan Presiden ke-60 di Rotunda Gedung Capitol AS di Washington, Senin, 20 Januari 2025. (Kevin Lamarque/Pool Photo via AP)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Donald Trump resmi dilantik menjadi presiden Amerika Serikat (AS) ke-47 pada Senin (20/1/2025) waktu setempat. Dalam pidato pertamanya sesaat setelah dilantik, politisi berusia 78 tahun ini membahas banyak hal, termasuk masalah kendaraan listrik atau EV (electric vehicle).

Trump mengawali pembahasan tersebut dengan mengumumkan keadaan darurat energi nasional sebagai bagian dari rencana pemerintahannya untuk meningkatkan produksi energi dalam negeri.

Hal ini nantinya akan mengakhiri salah satu kebijakan Presiden ke-46 AS Joe Biden terkait EV yang disebut "mandat kendaraan listrik."

"Krisis inflasi disebabkan oleh pengeluaran berlebihan yang sangat besar dan kenaikan harga energi," kata Trump dalam pidatonya. "Dan itulah sebabnya hari ini saya juga akan mengumumkan keadaan darurat energi nasional. Kita akan mengebor, sayang, mengebor."

Trump, yang telah lama menentang subsidi energi bersih dan kendaraan listrik, mengatakan AS perlu meningkatkan produksi minyak dan gas tradisional untuk mengurangi harga energi bagi warga Amerika.

Produksi minyak mentah AS mencapai rekor tahun lalu, bahkan ketika pemerintahan Biden juga mengarahkan miliaran insentif untuk beralih ke energi bersih melalui kredit pajak untuk kendaraan listrik dan perbaikan rumah untuk mengurangi penggunaan energi.

"Dalam perintah eksekutif energi Amerika yang dikeluarkan, presiden akan mengakhiri mandat kendaraan listrik," kata pejabat Trump yang baru.

"Ia juga akan mengakhiri upaya untuk membatasi pilihan konsumen pada hal-hal yang digunakan konsumen setiap hari, baik itu kepala pancuran, kompor gas, mesin pencuci piring, dan sejenisnya."

AS memproduksi minyak lebih dari 13,4 juta barel per hari pada Oktober 2024, atau sekitar 17% lebih tinggi daripada saat Trump mengakhiri masa jabatan pertamanya pada Januari 2021, menurut Badan Informasi Energi AS. Itu menandai produksi minyak mentah domestik bulanan tertinggi sejak 1920.

Perusahaan energi akan diuntungkan dari tujuan pemerintahan Trump yang baru untuk memperluas produksi bahan bakar fosil dalam negeri, kata Nigel Green, CEO perusahaan manajemen kekayaan deVere Group.


(luc/luc) Next Article Semangat Asia Tenggara Dorong Kesuksesan Kendaraan Listrik VinFast

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular