²©²ÊÍøÕ¾

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾- Kemenangan RI terhadap Uni Eropa di WTO terkait gugatan diskriminasi produk biodiesel disebut Ketua Umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO), Gulat Manurung telah membuktikan bahwa minyak sawit bukan merupakan produk berisiko tinggi atau high ILUC (Indirect Land use Change)-risk

APKASINDO menilai diskriminasi US atas biodiesel sawit tidak lepas dari persaingan dagang. Dimana 27 negara UE yang memproduksi minyak nabati termasuk minyak kedelai dan rapeseed akan kalah bersaing jika minyak sawit yang lebih murah masuk Eropa.

Kemenangan RI di WTO ini juga diharapkan menjadi "momentum" bagi pemerintah RI untuk melakukan sejumlah perbaikan dalam tata kelola sawit. Mulai dari penyelesaian persoalan klaim kawasan hutan yang tidak lagi berhutan agar gugatan terkait isu lingkungan ini tidak terulang kembali.

Selain itu diperlukan evaluasi regulasi dalam negeri yang masih mengasosiasikan produk sawit RI terkait isu lingkungan serta pengusaha meminta dibentukanya badan otoritas terkait sawit agar tidak ada lembaga lain yang "cawe-cawe" ke sektor sawit

Seperti apa harapan petani sawit terhadap perbaikan tata kelola sawit RI? Selengkapnya simak dialog Safrina Nasution dengan Ketua Umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO), Gulat Manurung dalam Squawk Box, ²©²ÊÍøÕ¾ (Jum'at, 24/01/2025)