²©²ÊÍøÕ¾

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Kesepakatan gencatan senjata di Gaza antara Israel dan milisi bersenjata penguasa wilayah itu, Hamas, terancam bubar. Hal ini disebabkan adanya klaim pelanggaran satu sama lain yang dilontarkan oleh keduanya.

Di sisi lain, sekutu terbesar Israel, Amerika Serikat (AS), masih terus berencana untuk mencaplok wilayah pantai Palestina itu. Rencana ini telah disampaikan Presiden AS Donald Trump, dan ia memerintahkan agar warga Palestina di wilayah itu disingkirkan terlebih dahulu.

Berikut sejumlah dinamika baru yang berkembang dalam konflik Israel-Hamas di Gaza sebagaimana dirangkum °ä±·µþ°äÌý±õ²Ô»å´Ç²Ô±ð²õ¾±²¹, Kamis (13/2/2025):

1. China Teriak

Duta Besar China untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Fu Cong, mengatakan solusi dua negara adalah kunci perdamaian di Timur Tengah. Ia menyebut dorongan presiden AS untuk mengusir warga Palestina dari Gaza adalah langkah yang salah.

"Posisi China sangat jelas dalam hal ini. Kami percaya ada kebutuhan mendesak untuk memastikan gencatan senjata tetap permanen. Gencatan senjata tidak boleh dibatalkan," kata Fu.

"Dan kemudian kami tidak percaya bahwa itu adalah cara yang tepat untuk dilakukan - mengusir warga Gaza dari Gaza, yang akan sangat mengikis dasar solusi dua negara, yang kami dukung sepenuhnya."

2. Pangeran Arab Bertemu Prancis

Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud bertemu dengan mitranya dari Prancis Jean-Noel Barrot untuk membahas cara-cara memajukan upaya keamanan dan perdamaian Timur Tengah. Pembahasan tersebut berlangsung selama kunjungan Menteri Luar Negeri Saudi ke Prancis, di mana ia memimpin delegasi kerajaan di KTT Aksi Kecerdasan Buatan, yang diadakan di Paris pada hari Senin dan Selasa, dan dihadiri oleh banyak pemimpin internasional dan eksekutif teknologi.

"Kedua diplomat tinggi tersebut membahas perkembangan regional dan upaya yang sedang berlangsung untuk mencapai keamanan dan perdamaian di kawasan tersebut", kata Kementerian Luar Negeri Saudi.

Pembicaraan tersebut terjadi di tengah meningkatnya risiko terhadap proses perdamaian Timur Tengah, khususnya solusi dua negara Israel-Palestina, yang mendapat dukungan internasional yang luas.

3. Hamas Beri Sinyal Bebaskan Sandera Sabtu

Pejabat Hamas Mahmoud Mardawi mengatakan ada 'sinyal positif' bahwa tawanan yang ditahan di Gaza akan dibebaskan sesuai rencana pada hari Sabtu. Ia mengatakan kepada The Associated Press (AP) bahwa para mediator sedang bekerja untuk mencari penyelesaian.

"Namun kami belum menerima komitmen Israel untuk melaksanakan ketentuan penuh kesepakatan, terutama protokol kemanusiaan," ujarnya.

Gencatan senjata yang rapuh menghadapi ujian yang signifikan setelah Hamas mengatakan akan menunda pembebasan tawanan berikutnya yang dijadwalkan pada hari Sabtu. Kelompok itu menuduh Israel telah melanggar gencatan senjata dengan menembaki orang-orang di Gaza dan tidak mengizinkan sejumlah tenda, tempat berlindung, dan bantuan vital lainnya yang disepakati untuk memasuki wilayah tersebut.

4. Bela Hadid Unggah Gambar Palestina

Supermodel Bella Hadid mengunggah gambar di akun media sosialnya yang memperlihatkan tangan dengan tulisan 'Palestina milik Palestina'. Komentarnya muncul di tengah meningkatnya pertentangan terhadap usulan Presiden AS Donald Trump untuk memaksa penduduk Gaza keluar dari tanah mereka agar AS dapat menguasai Jalur Gaza dan mengubahnya menjadi "Riviera Timur Tengah".

Hadid, yang ayahnya orang Palestina, telah berulang kali membuat pernyataan publik yang mengkritik pemerintah Israel. Ia mendukung Palestina selama bertahun-tahun.

5. Raja Yordania Bahas Perkembangan 'Berbahaya' Tepi Barat

Menurut sebuah posting di X oleh istana kerajaan Yordania, Raja Yordania Abdullah membahas adanya 'perkembangan berbahaya' di Tepi Barat yang diduduki selama panggilan telepon dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Panggilan telepon itu dilakukan satu hari setelah raja Yordania bertemu dengan Presiden AS Donald Trump di Washington, di mana ia menegaskan kembali 'posisi teguh' negaranya terhadap rencana pemindahan Gaza yang kontroversial dari Trump.

Emmanuel Macron telah menyuarakan kekhawatiran atas serangan dahsyat Israel di Gaza, dan juga mengkritik keputusan Netanyahu untuk mengirim pasukan ke operasi darat di Lebanon. Ia mengatakan prioritasnya seharusnya adalah "menghindari eskalasi". Pada Oktober 2024, pemimpin Prancis menyerukan penghentian pengiriman senjata ke Israel.

6. Jet Tempur Israel 'Guncang' Beirut

Pesawat tempur Israel menembus batas suara di atas ibu kota Lebanon, Beirut, dan pinggiran selatannya. Ini menandai insiden pertama sejak perjanjian gencatan senjata pada 27 November.

Menurut Kantor Berita Nasional milik pemerintah, jet tempur Israel melakukan penerbangan rendah di atas ibu kota, distrik Matn di Gunung Lebanon, dan sebagian wilayah Bekaa di Lebanon Timur. Eskalasi ini bertepatan dengan laporan Israel yang menunda penarikan pasukannya dari Lebanon Selatan, meskipun ada batas waktu 18 Februari. 

Pejabat Lebanon telah membantah adanya kesepakatan untuk memperpanjang batas waktu penarikan pasukan Israel dari Lebanon selatan. Lebanon telah melaporkan hampir 900 pelanggaran gencatan senjata oleh Israel, yang menewaskan dan melukai puluhan orang, termasuk wanita dan anak-anak, sejak 27 November.

7. Protes Massal ke Trump

Hamas menyerukan orang-orang untuk turun ke jalan dalam demonstrasi massal di semua kota di dunia. Mereka juga meminta dunia menjadikan hari Jumat, Sabtu, dan Minggu mendatang sebagai gerakan global terhadap pembersihan etnis Palestina.

Pernyataan itu muncul setelah Trump menggandakan usulannya agar AS mengambil alih kendali Jalur Gaza, mengusir penduduknya dari tanah mereka ke Yordania dan Mesir, dan membangun kembali wilayah itu menjadi "Riviera Timur Tengah". Hal itu juga terjadi saat pasukan Israel terus menyerang dan mengusir warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki.

(sef/sef) Next Article 9 Update Perang Arab, Jet Tempur Israel Menggila, Iran di Ujung Tanduk