²©²ÊÍøÕ¾

Anggaran Dipotong 38,88%, Deret Pos Belanja Kemendag Ini Auto Disunat

Martyasari Rizky, ²©²ÊÍøÕ¾
13 February 2025 11:10
Menteri Perdagangan Budi Santoso saat mengikuti Raker dan RDP bersama Komisi VI DPR RI Rapat Kerja dengan Menteri BUMN, BPKN, dan KPPU dengan agenda Pembahasan rencana efisiensi atas Anggaran Belanja K/L Tahun 2025), Kamis, (13/2/2025). (Tangkapan Layar Youtube Komisi VI DPR RI)
Foto: Menteri Perdagangan Budi Santoso saat mengikuti Raker dan RDP bersama Komisi VI DPR RI Rapat Kerja dengan Menteri BUMN, BPKN, dan KPPU dengan agenda Pembahasan rencana efisiensi atas Anggaran Belanja K/L Tahun 2025), Kamis, (13/2/2025). (Tangkapan Layar Youtube Komisi VI DPR RI)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Pemangkasan anggaran yang dilakukan pemerintah di berbagai kementerian dan lembaga ternyata juga menyasar Kementerian Perdagangan (Kemendag). Kebijakan ini merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi belanja dalam pelaksanaan APBN dan APBD tahun anggaran 2025, yang dikeluarkan oleh Presiden Prabowo Subianto sejak 22 Januari 2025.

Di hadapan Komisi VI DPR RI, Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengungkapkan, pagu awal kementeriannya sebelum efisiensi adalah Rp1,853 triliun. Namun, pemerintah melakukan pemangkasan demi efisiensi sampai Rp720 miliar atau sekitar 38,88% dari pagu awal. Dengan demikian, sisa anggaran yang dapat digunakan oleh Kemendag adalah Rp1,132 triliun.

Budi menyatakan efisiensi ini akan dilakukan dengan memangkas berbagai pos pengeluaran, termasuk biaya perjalanan dinas, alat tulis kantor (ATK), seminar, acara seremonial, honorarium, dan belanja lainnya.

"Kementerian Perdagangan Kemendag) akan melakukan efisiensi pagu tahun anggaran 2025 sebesar 38,88%. Sehingga pagu Kementerian Perdagangan setelah rekonstruksi menjadi sebesar Rp1,132 triliun dari semula Rp1,853 triliun," ungkap Budi dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (13/2/2025).

Meskipun ada pemangkasan, Budi menyebut anggaran yang tersisa masih akan diarahkan untuk kebutuhan utama, yaitu belanja pegawai sebesar Rp694 miliar serta operasional dasar, pelayanan publik, dan dukungan program kerja sebesar Rp438 miliar.

Di tengah pemangkasan anggaran, katanya, Kemendag juga tetap berkomitmen menjalankan program prioritasnya. Tiga fokus utama yang akan terus didorong adalah pengamanan pasar dalam negeri, perluasan pasar ekspor, dan UMKM bisa ekspor.

"Adapun efisiensi pada anggaran tersebut, kami akan tetap fokus pada program kerja Kementerian Perdagangan," pungkasnya.


(dce) Next Article Mendag Budi Beberkan Jurus Demi UMKM RI Gas Ekspor

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular