
Perang Dagang Trump Makin Gila! Resmi, 'Tarif Timbal Balik' AS Berlaku

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾- Perang dagang Presiden Amerika Serikat Donald Trump makin menggila. Kamis sore waktu setempat, pria 78 tahun itu resmi menandatangani rencana penerapan "tarif timbal balik" ke negara asing.
AS akan memberlakukan tarif ke negara yang dianggap memperlakukan ekspor Paman Sam dengan tidak adil. Hal ini tak hanya bisa menyerang pesaing AS tapi juga sekutu.
"Mereka mengenakan pajak atau tarif kepada kita dan kita mengenakannya kepada mereka," kata Trump dalam acara pers di Ruang Oval, dikutip ²©²ÊÍøÕ¾ International, Jumat (14/2/2025).
Ini mencakup pajak pertambahan nilai (PPN) untuk barang AS. Meski "netral perdagangan", tapi Trump menyalahkannya menjadi penyebab kurangnya daya saing produk AS di Eropa.
Negara yang mengirim barang ke AS, juga tak boleh mengirim mengirimkannya melalui negara lain. Nantinya, rencana Trump, akan ada tarif tambahan ke impor mobil.
"Kami menginginkan 'lapangan bermain' yang setara," kata Trump.
Untuk saat ini tarif timbal balik ini belum akan segera berlaku. Calon Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick, karena belum disahkan Kongres, akan melakukan studi untuk menentukan tingkat tarif yang tepat bagi setiap negara yang terkena dampak.
Melansir AFP, seorang pejabat Gedung Putih menambahkan Washington akan memulai dengan memeriksa ekonomi yang menjadi penyebab defisit terbesar AS atau "masalah paling mengerikan". Hal tersebut akan memakan waktu beberapa minggu, dalam beberapa bulan, tetapi tidak lebih lama dari itu.
Khusus dengan Eropa misalnya, satu masalah yang disoroti oleh pejabat AS adalah tarif Uni Eropa (UE) sebesar 10% untuk kendaraan AS, sementara AS hanya mengenakan tarif 2,5%.
Sebelumnya, Trump mengkritik "wilayah tertentu di Eropa" karena mengenakan pajak PPN sekitar 20%. Penasehat ekonominya sempat menyebut UE sebagai "contoh" untuk perdagangan yang tidak adil dengan AS.
Perlu diketahui analis melihat negara-negara ekonomi pasar berkembang seperti India dan Thailand cenderung bisa jadi korban. Rata-rata memiliki tarif efektif yang lebih tinggi untuk produk-produk AS.
"Amerika telah membantu banyak negara selama bertahun-tahun, dengan biaya finansial yang besar. Sekarang saatnya Negara-negara ini mengingat hal ini, dan memperlakukan kami dengan adil," tulis Trump di laman sosial medianya, Truth Social, setelah penandatangan.
Sejak menjabat 20 Januari, Trump telah mengisyaratkan perang dagang ke negara-negara yang memiliki surplus perdagangan dengan AS. Tarif timbal balik ini, akan mengikuti bea yang telah diberlakukan Trump ke China sebesar 10% pada pekan lalu.
Kanada dan Meksiko juga diancam kenaikan tarif 25% meski ditunda 30 hari. Sebelum tarif timbal balik ditanda tangani, Trump meneken kenaikan tarif impor baja dan aluminium.
(sef/sef) Next Article Dunia Makin Kacau, China Respons Perang Dagang Jilid II Trump
