²©²ÊÍøÕ¾

Swasembada Energi RI

Energi Baru Terbarukan RI Masih Minim Digarap, Ini Buktinya

Elga Nurmutia, ²©²ÊÍøÕ¾
Selasa, 18/02/2025 16:57 WIB
Foto: Penasihat Khusus Presiden Urusan Energi, Purnomo Yusgiantoro memberi sambutan secara virtual di acara Special Dialog Swasembada Energi, di Hotel Four Season Jakarta, Selasa (18/2/2025). (²©²ÊÍøÕ¾/Muhammad Sabki)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Penasihat Khusus Presiden Urusan Energi Purnomo Yusgiantoro mengungkapkan energi baru terbarukan (EBT) belum digarap secara maksimal, bahkan baru mencapai 0,36% dari potensi yang ada. Kementerian ESDM mencatat, kapasitas terpasang dari EBT baru mencapai 14.385 MW dari total potensi 3.687.000 MW.

Beberapa potensi EBT yang dimiliki Indonesia yakni panas bumi, air, bioenergi, angin, surya laut, gasifikasi batu bara hingga nuklir. Tercatat sub-sektor EBTKE menyumbang Rp 2,8 triliun kepada negara melalui PNBP.

"Jadi belum banyak (yang dikembangkan) dan kita berharap nantinya dikembangkan menurut UU No 30/2007," kata Purnomo dalam acara Special Dialogue Swasembada Energi ²©²ÊÍøÕ¾ di Jakarta, Selasa (18/2/2025).


Dia menegaskan, energi baru terbarukan bisa lebih berkelanjutan apabila dikelola dengan baik. Dengan begitu, harapannya Indonesia bisa mencapai swasembada energi dan menjadi bagian dalam agenda transisi energi.

"Energi baru terbarukan mengubah pola produksi distribusi dan konsumsi," ujarnya.

Secara keseluruhan, sektor energi memberikan kontribusi besar pada perekonomian Indonesia, yang tercermin dari setoran PNBP senilai Rp 269,6 triliun. Tercatat sektor migas dan minerba menjadi penyumbang yang paling besar, masing-masing Rp 110,9 triliun dan Rp 140,5 triliun.


(rah/rah)