²©²ÊÍøÕ¾

Freeport Sukses Produksi Emas Batangan Sejak 30 Desember 2024

Verda Nano Setiawan, ²©²ÊÍøÕ¾
19 February 2025 16:10
Karyawati menunjukkan emas PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) di salah satu gallery penjualan emas di Jakarta, Selasa (16/7/2024). (²©²ÊÍøÕ¾/Muhammad Sabki)
Foto: Karyawati menunjukkan emas PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) di salah satu gallery penjualan emas di Jakarta, Selasa (16/7/2024). (²©²ÊÍøÕ¾/Muhammad Sabki)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - PT Freeport Indonesia (PTFI) telah melakukan produksi perdana emas batangan dari fasilitas Precious Metal Refinery (PMR) di Java Integrated Industrial & Ports Estate (JIIPE) Gresik, Jawa Timur, sejak 30 Desember 2024 lalu.

Produksi emas batangan ini masih bisa dilakukan meskipun proyek smelter tembaga Freeport di kawasan industri yang sama sempat mengalami kebakaran pada Senin, 14 Oktober 2024 lalu.

Presiden Direktur PTFI Tony Wenas menjelaskan, meskipun PTFI menghentikan proses produksi tembaga di smelter Gresik tersebut, insiden kebakaran tidak mengganggu proses produksi di fasilitas Precious Metal Refinery (PMR).

Bahkan, sejak 30 Desember 2024, fasilitas ini telah memurnikan emas dan perak dari lumpur anoda. Sehingga, pihaknya sudah mulai memproduksi emas batangan dari fasilitas tersebut.

"Jadi walaupun kami harus menghentikan produksi di smelter tembaganya, tapi Precious Metal Refinery-nya tetap bisa kami selesaikan, dan sejak tanggal 30 Desember 2024, itu sudah memurnikan tembaga emas, sudah memurnikan emas dan perak dari lumpur anodanya," ungkap Tony dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi XII DPR RI, Rabu (19/2/2025).

Selain itu, Tony membeberkan bahwa pihaknya juga telah mengirimkan 125 kilo gram (kg) emas batangan murni kepada PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan berencana melanjutkan kerja sama dengan Antam untuk memasok emas sebanyak 30 ton per tahun.

"Jadi kalau dalam proses sekarang ini, kami akan bisa mungkin memproduksi kira-kira sekitar 2 ton satu bulan, Pak. Tapi memang karena produksi dari atau anode slime dari smelter baru ini belum akan terjadi, jadi masih mengandalkan lumpur anoda yang dari PT Smelting. Jadi itu kira-kira masih 40 persen dari total kapasitas," ujarnya.

Seperti diketahui, pengiriman perdana emas Freeport ke Antam yang berlangsung pada Rabu (12/2/2025) ini mencakup 125 kg emas batangan dengan kadar kemurnian 99,99%. Adapun, nilai keseluruhan emas yang dikirim mencapai Rp 207 miliar.

Tony menjelaskan insiden yang terjadi di salah satu fasilitas kompleks Smelter PTFI tidak membuat perusahaan berhenti untuk menjalankan komitmen perusahaan untuk hilirisasi pertambangan. Pembangunan PMR telah selesai dan memproduksi emas murni merupakan bukti keseriusan PTFI dalam menjalankan hilirisasi.

"PTFI berhasil memproses sekitar 12,56 ton lumpur anoda dari PT Smelting. Dari proses tersebut dihasilkan emas batangan 189 kg, dimana 125 kg fine gold purity 99,99 persen, sementara 64 kilogram masih akan di-casting ulang agar memenuhi standar fine gold purity," kata Tony.

Sementara itu, Direktur Utama Antam Nico Kanter menjelaskan kolaborasi PTFI dengan Antam merupakan bukti nyata komitmen dalam mengembangkan industri pengolahan mineral di Indonesia dan meningkatkan daya saing di pasar global.

"Sinergi antara PTFI dengan Antam merupakan langkah penting dalam mewujudkan kemandirian Indonesia di sektor pertambangan. Langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pada produk impor dan mendorong penggunaan produk dalam negeri," kata Nico.

Menurut dia, sinergi penyerapan emas dari PTFI ini merupakan komitmen Antam dalam memperkuat bisnis emas logam mulia guna memenuhi kebutuhan masyarakat dalam berinvestasi emas. Selain itu, dengan penguatan pengadaan bahan baku domestik, perusahaan juga dapat menurunkan ketergantungan terhadap impor.

Pada November 2024, PTFI dan Antam menandatangani perjanjian jual beli emas dengan kadar kemurnian 99,99 persen. Penandatanganan disaksikan langsung oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung.

Dalam perjanjian bisnis tersebut, Antam akan membeli sebanyak 30 ton emas batangan per tahun dengan kemurnian 99.99% dari PTFI. Bahan baku emas dari PTFI kemudian akan diolah Antam di Pabrik Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia untuk menjadi produk logam mulia Antam.

Tony menambahkan PMR PTFI menjadi salah satu produsen emas murni batangan di Indonesia dengan kapasitas pemurnian sekitar 50 ton emas dan 200 ton perak per tahun serta Platinum Group metals yaitu 30 kg platinum, 375 kg Palladium.


(wia) Next Article Wow! RI Bakal Ketiban 'Durian Runtuh' Rp80 Triliun, Cuma dari Freeport

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular