²©²ÊÍøÕ¾

Swasembada Energi RI

Kita Tak Perlu Keluar dari Batu Bara Cs, Ini Alasannya

Teti Purwanti, ²©²ÊÍøÕ¾
20 February 2025 15:09
Anggota Dewan Energi Nasional Republik Indonesia, Satya Widya Yudha di acara Special Dialog Swasembada Energi di Hotel Season, Jakarta, Selasa, (18/2/2025). (²©²ÊÍøÕ¾/Muhammad Sabki)
Foto: Anggota Dewan Energi Nasional Republik Indonesia, Satya Widya Yudha di acara Special Dialog Swasembada Energi di Hotel Season, Jakarta, Selasa, (18/2/2025). (²©²ÊÍøÕ¾/Muhammad Sabki)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) 2020-2024, Satya Widya Yudha mengungkapkan penurunan emisi secara bertahap adalah target dari Perjanjian Iklim Paris (Paris Agreement). Indonesia berkomitmen mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 330 juta ton tanpa bantuan internasional.

Untuk mengurangi emisi karbon, pemerintah pun gencar menggunakan energi terbarukan, energi fosil yang lebih bersih seperti gas, dan mengurangi ketergantungan pada energi fosil kotor termasuk batu bara.

Namun menurutnya salah satu yang harus dipertimbangkan untuk menjaga keamanan energi di tengah transisi ini, yakni keterjangkauan dan aksebilitas. Satya menegaskan Indonesia tidak boleh berada dalam posisi 'energy chaos', sehingga keamanan energi harus tetap mengemuka dalam skenario transisi energi yang dilakukan. Pasalnya, harus diakui bahwa batu bara masih menjadi salah satu sumber energi yang paling terjangkau dan mudah diakses.

"Menuju pemenuhan pengurangan emisi karbon kita masukkan renewable energy dan clean fossil, seperti gas dan batu bara. Adanya teknologi CCS/CCUS (Penyimpanan karbon), itulah (alasan) kenapa kita tidak menghentikan sepenuhnya (penggunaan) energi fosil," kata Satya, dalam acara Special Dialogue Swasembada Energi ²©²ÊÍøÕ¾, dikutip Kamis (20/2/2025).

Dia menegaskan pemerintah harus tetap mengutamakan ketahanan energi, di tengah agenda transisi. Untuk itu langkah yang harus ditempuh ada mendekarbonisasi energi fosil yang selama ini digunakan menjadi berujung pada pengurangan emisi.

"Kita ga phase out (menghentikan secara bertahap) energi fosil, tapi kita dekarbonisasi energi fosil ini, dan mengurangi emisi yang menjadi ujung dari Paris Agreement. Itu yang kita kejar," tegasnya.


(rah/rah) Next Article AS Hengkang dari Perjanjian Iklim Paris, Bahlil Akhirnya Buka Suara

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular