²©²ÊÍøÕ¾

Internasional

Kim Jong Un Siap Perang, Perisai Nuklir Korut Mulai Bergerak

luc, ²©²ÊÍøÕ¾
28 February 2025 07:00
Sebuah rudal diluncurkan, ketika media pemerintah melaporkan Korea Utara melakukan uji coba rudal hipersonik berbahan bakar padat jarak menengah dan jauh, di lokasi yang tidak diketahui di Korea Utara, 2 April 2024, dalam gambar yang dirilis pada 3 April ini. 2024, oleh Kantor Berita Pusat Korea. (KCNA via REUTERS)
Foto: Sebuah rudal diluncurkan, ketika media pemerintah melaporkan Korea Utara melakukan uji coba rudal hipersonik berbahan bakar padat jarak menengah dan jauh, di lokasi yang tidak diketahui di Korea Utara, 2 April 2024, dalam gambar yang dirilis pada 3 April ini. 2024, oleh Kantor Berita Pusat Korea. (via REUTERS/KCNA)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, secara langsung mengawasi uji coba peluncuran rudal jelajah strategis dan memerintahkan kesiapan penuh dalam penggunaan kemampuan serangan nuklir untuk mempertahankan negara dengan cara paling efektif.

Langkah ini diambil sebagai bentuk peringatan terhadap "musuh yang secara serius melanggar lingkungan keamanan negara" dan yang terus "memicu serta meningkatkan konfrontasi".

"Yang dijamin oleh kemampuan serangan yang kuat adalah pencegahan dan kapasitas pertahanan yang paling sempurna," kata Kim sebagaimana dilansir kantor berita negara, KCNA, Jumat (28/2/2025).

Dalam uji coba tersebut, Kim menegaskan bahwa Korea Utara harus memiliki "perisai nuklir yang dapat diandalkan" dan meningkatkan kesiapan tempur nuklirnya secara menyeluruh.

"Adalah misi dan tanggung jawab angkatan bersenjata nuklir DPRK untuk mempertahankan kedaulatan nasional secara permanen dan menjamin keamanan negara," tegasnya.

Kim juga menekankan pentingnya meningkatkan kesiapan operasional kekuatan nuklir Korea Utara, termasuk latihan penggunaan nuklir dalam berbagai skenario tempur.

KCNA melaporkan bahwa uji coba rudal ini dilakukan pada Rabu di atas laut lepas pantai barat Semenanjung Korea. Korea Utara telah mengembangkan rudal jelajah strategis selama beberapa tahun terakhir dengan tujuan utama mengangkut hulu ledak nuklir.

Berbeda dengan rudal balistik, rudal jelajah seperti ini cenderung tidak mendapatkan reaksi keras dari komunitas internasional karena tidak secara eksplisit dilarang dalam resolusi Dewan Keamanan PBB.

Namun, Dewan Keamanan PBB telah melarang Korea Utara untuk mengembangkan rudal balistik dan senjata nuklir, serta telah menerapkan berbagai sanksi internasional atas pelanggaran yang dilakukan negara itu.

Adapun Kim tidak secara langsung menyebut negara mana yang menjadi sasaran peringatannya, tetapi selama ini retorika keras Korea Utara sering kali ditujukan kepada Amerika Serikat dan Korea Selatan.

Meski Presiden AS Donald Trump telah mengisyaratkan niatnya untuk kembali berkomunikasi dengan Kim, pemimpin Korea Utara itu tetap mempertahankan sikap kerasnya terhadap Washington dan Seoul.


(luc/luc) Next Article Ngeri! Kim Jong Un Tembak Rudal Balistik Baru, Pecahkan Rekor

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular