
Intip Potensi Sektor Tambang di Tengah Gejolak Ekonomi Global

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Indonesia memiliki tantangan cukup berat dalam mendorong target pertumbuhan ekonomi sebesar 8%. Hal ini mengingat kondisi dinamika geopolitik, transisi energi, dan fluktuasi harga komoditas masih cukup tinggi. Industri tambang sebagai salah satu tulang punggung perekonomian pun perlu didorong agar menjadi motor penggerak pertumbuhan.
Regulasi baru, hilirisasi mineral, serta kebijakan insentif pemerintah menjadi faktor penentu keberlanjutan sektor ini di 2025.
Tak hanya itu, kontribusi sektor pertambangan terhadap produk domestik bruto (PDB) juga masih tergolong cukup besar. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut di tahun 2024 sektor pertambangan masuk ke dalam salah satu lima lapangan usaha dengan kontribusi terbesar ke ekonomi RI, setelah industri pengolahan, perdagangan, pertanian, dan konstruksi.
Pentingnya sektor pertambangan dan kontribusinya disadari oleh pemerintah dengan melakukan larangan ekspor mineral mentah sejak tahun 2014 lalu, diikuti dengan kewajiban melakukan hilirisasi untuk komoditas mineral dan batu bara di tanah air. Sektor pengolahan pun memberikan kontribusi yang besar bagi ekonomi RI.
Di samping itu, investasi di sektor pertambangan dan pengolahan juga terus mengalami peningkatan dan menimbulkan multiplier effect baik terhadap perekonomian nasional maupun daerah. Data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menunjukkan, tahun 2024 Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor minerba mencapai Rp 269,6 triliun, atau 115% dari target capaian 2024 yang mencapai Rp 234,2 triliun.
Pemerintah juga terus mendorong hilirisasi di sektor mineral dan batu bara lainnya. Salah satunya dengan mendorong hilirisasi batu bara dengan mengubahnya menjadi Dimethyl ether (DME) sebagai energi alternatif pengganti Liquefied Petroleum Gas (LPG) dan metanol.
Untuk mendorong transisi energi ini, ²©²ÊÍøÕ¾ menggelar ²©²ÊÍøÕ¾ Mining Forum 2025, pada Selasa 18 Maret 2025. Acara ini mengusung tema "Industri Tambang di Tengah Target Pertumbuhan Ekonomi 8% dan Gejolak Dunia".
²©²ÊÍøÕ¾ Mining Forum 2025 menghadirkan para narasumber dari regulator dan pelaku industri sektor mineral dan batu bara. Mereka akan menganalisis secara mendalam proyeksi sektor pertambangan sebagai salah satu tulang punggung pertumbuhan ekonomi serta potensinya mewujudkan target pertumbuhan ekonomi RI di angka 8%.
Adapun acara ini didukung oleh PT Mining Industry Indonesia (MIND ID), PT ANTAM Tbk, PT Merdeka Copper Gold Tbk, Indonesia Asahan Aluminium (INALUM), PT Freeport Indonesia, PT Timah Tbk dan PT Bayan Resources Tbk.
²©²ÊÍøÕ¾ Mining Forum 2025 dapat disimak secara eksklusif dan live di ²©²ÊÍøÕ¾ TV dan streaming di ²©²ÊÍøÕ¾. Pantau terus cnbcindonesia.com dan ²©²ÊÍøÕ¾ TV untuk update informasi seputar ekonomi dan bisnis.
(dpu/dpu) Next Article Ada Danantara, Pemerintah Optimis Hilirisasi Bakal Berjalan Mulus