²©²ÊÍøÕ¾

Respons Airlangga Soal Defisit APBN RI Rp31 Triliun, Ekonomi RI Aman?

Emir Yanwardhana, ²©²ÊÍøÕ¾
14 March 2025 09:37
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menerima kunjungan editor senior dari beberapa media terkemuka Australia serta perwakilan Kedutaan Besar Australia di Kantor Kemenko Perekonomian pada Senin (10/2). Kunjungan ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman para editor media Australia terkait kebijakan ekonomi yang diambil oleh Pemerintah Indonesia serta memperkuat wawasan mengenai hubungan Indonesia dan Australia, khususnya pada sektor-sektor strategis yang menjadi fokus kerja sama kedua negara. (Dok Menko Perekonomian)
Foto: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan kondisi fiskal Indonesia masih dalam tahap aman, meski APBN defisit di awal tahun. Bahkan menurutnya pemerintah masih optimis untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8%.

"Masih dalam range, masih optimis (Pertumbuhan Ekonomi 8%), defisit juga kan masih (terjaga) 3%, dan rasio utang di bawah 40%," kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (14/3/2025).

Ia menjelaskan banyak negara lain seperti Singapura yang memiliki rasio utang yang cukup tinggi. Seperti Singapura yang mencapai 170%, begitu juga dengan Jepang yang lebih dari 200%.

Seperti diketahui kinerja APBN hingga 28 Februari kemarin defisit Rp 31,2 triliun, atau setara dengan 0,13% terhadap Produk Domestik Burto (PDB) Indonesia. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkap defisit itu masih dalam desain APBN 2025 yang ditargetkan yakni 2,53% terhadap PDB.

Menurut Airlangga, hal itu hanya perkembangan dua bulan kinerja APBN. Pemerintah sudah menyiapkan program yang akan diluncurkan pada bulan Ramadan hingga lebaran ini untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

"Besok kita luncurkan (program) di ritel, belanja online juga, tentu dengan keluarnya THR dan BHR (Bonus Hari Raya) diharapkan daya beli bisa terdongkrak, apalagi tiket pesawat juga turun 13% - 14%, dan jalan tol juga didiskon di hari tertentu bisa sampai 10%," kata Airlangga.

Selain itu menurutnya kunci pertumbuhan ekonomi yang tinggi berasal dari investasi, juga investasi dari dalam negeri melalui Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara. Ia mencontohkan seperti Vietnam yang tertarik berinvestasi di Indonesia, karena memiliki pasar yang sangat besar dengan jumlah populasi masyarakat yang tinggi.

"Jadi kita tambah investasi dari global market, global market itu cari rumah baru. Oleh karena itu dalam situasi global tak menentu, daerah yang berikan stabilitas politik di ASEAN dan Indopasifik dan berikan stabilitas pertumbuhan, dengan jumlah penduduk tinggi ini, (RI) menjadi daya tarik tersendiri," katanya.


(haa/haa) Next Article Dalam 2 Bulan, Pemerintah Tarik Utang Rp220,1 Triliun

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular