
Gegara Dipalak Preman Ormas, KADIN Sebut Investor Bakal Malas Masuk RI

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Menjelang hari besar keagamaan, para pengusaha kembali menghadapi fenomena yang meresahkan, yakni permintaan tunjangan hari raya (THR) dari oknum organisasi masyarakat (Ormas). Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Bidang Otonomi Daerah Sarman Simanjorang menilai praktik semacam ini sudah saatnya dihentikan agar iklim usaha tetap kondusif.
"Praktik-praktik seperti ini memang sudah saatnya negara hadir karena menyangkut iklim usaha dan investasi yang kondusif. Kalau terus dibiarkan, ini akan menurunkan daya saing kita di mata investor maupun calon investor," kata Sarman kepada ²©²ÊÍøÕ¾, Selasa (25/3/2025).
Sarman mengatakan, pengusaha tidak keberatan membayar kewajiban resmi yang ditetapkan pemerintah karena sudah masuk dalam perhitungan biaya operasional. Namun, permintaan uang dari pihak yang tidak memiliki keterkaitan dengan dunia usaha justru menjadi beban tambahan yang mengganggu keuangan perusahaan.
"Menjelang hari besar keagamaan, perusahaan akan banyak menerima proposal permintaan THR dari berbagai Ormas, tentu ini sangat membebani perusahaan. Kadang memang tidak menyebut jumlah, tapi kalau jumlah proposalnya banyak, kan membuat pengusaha tidak kondusif," ujarnya.
Sarman menilai ini adalah momen yang tepat untuk menertibkan praktik semacam ini. Jika dibiarkan, bukan hanya pengusaha yang dirugikan, tetapi juga potensi investasi yang bisa masuk ke Indonesia.
"Jangan gara-gara hal seperti ini, calon investor jadi enggan masuk ke Indonesia," tegas dia.
Untuk mengatasi masalah ini, ia mendorong pemerintah daerah melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) untuk lebih aktif melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap Ormas yang kerap meminta uang kepada perusahaan. Bahkan, ia mengusulkan agar dibentuk posko pengaduan dan satuan tugas (Satgas) khusus untuk menertibkan praktik ini.
"Bila perlu, dibuka posko pengaduan dan dibentuk Satgas agar praktik seperti ini benar-benar dibersihkan dari dunia usaha kita," pungkasnya.
(dce) Next Article Ormas Minta THR Sampai Segel Pabrik, Pengusaha Teriak-Minta Tolong