²©²ÊÍøÕ¾

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾- Mahkamah Konstitusi Korea Selatan pada hari Jumat (4 April) resmi menggulingkan jabatan Presiden Yoon Suk Yeol yang dimakzulkan atas deklarasi darurat militernya yang memicu krisis politik di negara itu

Putusan tersebut mengakhiri kekacauan politik selama berbulan-bulan yang telah membayangi upaya untuk menghadapi pemerintahan baru Presiden AS Donald Trump di saat pertumbuhan ekonomi terbesar keempat di Asia itu melambat.

Penjabat Kepala Hakim Moon Hyung-bae mengatakan Yoon melanggar tugasnya sebagai presiden dengan deklarasi darurat militer pada 3 Desember, bertindak melampaui kewenangan konstitusionalnya dengan tindakan yang merupakan "tantangan serius bagi demokrasi".


Sesuai dengan konstitusi, maka pemilihan presiden sekarang harus berlangsung dalam waktu 60 hari dengan Perdana Menteri Han Duck-soo akan terus menjabat sebagai penjabat presiden hingga presiden baru dilantik.

Ribuan orang dalam sebuah unjuk rasa yang menyerukan pemecatan Yoon bersorak-sorai saat mendengar putusan tersebut, meneriakkan "Kami menang!"

Sementara para pendukung Yoon yang berkumpul di dekat kediaman resminya menyaksikan putusan tersebut di layar lebar dalam keheningan yang tercengang. Beberapa bereaksi dengan marah dan yang lain memegang kepala mereka dengan tangan dan menangis.

Yoon yang berusia 64 tahun masih menghadapi persidangan pidana atas tuduhan pemberontakan terkait dengan deklarasi darurat militer yang membawa hukuman maksimal hukuman mati atau penjara seumur hidup.