²©²ÊÍøÕ¾

China Berani Tantang Trump, "Great Depression" Terulang Kembali di AS?

Chandra Dwi Pranata, ²©²ÊÍøÕ¾
13 April 2025 13:30
Anggota Dewan Ekonomi Nasional, Muhammad Chatib Basri di acara The Yudhoyono Institute, Minggu, 13/4. (Tangkapan Layar ²©²ÊÍøÕ¾ TV)
Foto: Anggota Dewan Ekonomi Nasional, Muhammad Chatib Basri di acara The Yudhoyono Institute, Minggu, 13/4. (Tangkapan Layar ²©²ÊÍøÕ¾ TV)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Potensi gejolak global akibat perang tarif antara Amerika Serikat (AS) dan China bisa berdampak serius jika keduanya terus melakukan serangan belasan tarif.

Anggota Dewan Ekonomi Nasional (DEN) sekaligus mantan Menteri Keuangan RI ke-28, Chatib Basri mengatakan bahwa diantara salah satunya melakukan retaliasi, maka hal ini dapat berbahaya, karena dapat memunculkan kembali depresi ekonomi yang cukup besar.

"Kalau AS-China terus saling perang tarif, maka bisa berujung pada retaliasi. Ini sangat berbahaya, karena akan ada efek slow down ekonomi, parahnya mungkin akan terjadi Great Depression lagi," kata Chatib dalam diskusi panel The Yudhoyono Institute dengan tema Dinamika dan Perkembangan Dunia Terkini: Geopolitik, Keamanan dan Ekonomi Global di Hotel Sahid, Jakarta, Minggu (13/4/2025).

Chatib pun menggambarkan kondisi Great Depression yang pernah terjadi pada 1930 silam, di mana krisis ini terjadi karena salah satu negara melakukan retaliasi.

"Great Depression tahun 1930 itu terjadi karena retaliasi dari sebuah negara. Beggar thy neighbor yang kita sebut. Akibatnya global trade-nya jatuh, ekspor turun, karena ekspor turun, investasi pun turun, PDB turun, konsumsi turun, terjadilah Great Depression pada waktu itu," tambah Chatib.

Pihaknya pun mengatakan bahwa sangat penting untuk mencegah suatu negara melakukan retaliasi, karena dampaknya cukup masif.

"Jadi upaya untuk mengatasi retaliasi itu menjadi sangat penting, karena dampaknya luar biasa," ujar Chatib.


(luc/luc) Next Article Mengintip Agenda 100 Hari Trump: 'Sulap' Ekonomi hingga Setop Perang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular