
Video: Harap-harap Cemas Eksportir Tunggu Hasil Nego Tarif Impor AS
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾- Di tengah upaya pemerintah Indonesia melakukan negosiasi dagangan dengan pemerintah Amerika Serikat, RI disebut berpotensi terkena kenaikan tarif impor hingga 47%.
Ketua Umum Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI), Benny Soetrisno mendukung langkah negosiasi pemerintah RI terkait tarif impor AS. Pelaku masih "wait and see" terhadap pengenaan tarif impor karena jika naik akan berimbas ke biaya pengiriman barang dari RI ke AS.
Saat ini ekspor RI ke AS merupakan yang terberar kedua sekaligus mampu membukukan surplus dagang. Namun adanya perang dagang maka kegiatan ekspor tertahan guna memastikan tarif pastinya sehingga berpotensi menimbulkan kerugian.
Eksportir berhadap hasil negosiasi tarif ini bisa cepat selesai di April atau Maksimal Mei 2025 guna memberikan kepastian ke pelaku usaha.
Seperti apa dampak perang dagang? Bagaimana eksportir melihat langkah negosiasi tarif Impor AS yang dilakukan RI? Selengkapnya simak dialog Anneke Wijaya dengan Ketua Umum Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI), Benny Soetrisno dalam Power Lunch, ²©²ÊÍøÕ¾ (Rabu, 23/05/2025)

-
1.
-
2.
-
3.