²©²ÊÍøÕ¾

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Kepemimpinan perempuan menjadi isu publik yang selalu di perbincangkan. Peningkatan peran perempuan bukanlah tren apalagi fenomena baru seperti dikatakan sebagian orang.

Untuk diketahui, perempuan sebagai kepala pemerintahan telah ada sejak abad ke-15. Kepemimpinan perempuan mulai bangkit dari tidur panjang sejak isu hak asasi manusia dan persamaan gender secara lantang.

Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis laporan politik yang menunjukan bahwa persentase peran perempuan di Indonesia mencapai 17,68% pada 2021. Angka itu meningkat dari tahun sebelumnya yang sebesar 17,34%.

Maluku tercatat sebagai provinsi dengan persentase lurah perempuan terbanyak nasional pada 2021. Persentasenya mencapai 40,63%.

Sementara itu, Sulawesi Utara tercatat menempati urutan ke-2 dengan persentase lurah perempuan sebesar 39,76%. Kemudian, DI Yogyakarta dan Sumatera Selatan memiliki persentase lurah perempuan masing-masing 31,82% dan 25,29%.

Selanjutnya, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, dan dan Sumatera Utara juga masuk ke dalam daftar provinsi dengan persentase lurah perempuan terbanyak. Persentasenya masing-masing 23,53%, 21,89%, dan 21,86%.

Lalu, persentase lurah perempuan di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Barat masing-masing 21,21% dan 20,88%. Sementara itu, Gorontalo menempati peringkat ke-10 nasional dengan persentase lurah perempuan sebanyak 20,83% pada tahun lalu.

Adapun provinsi dengan persentase lurah perempuan paling sedikit nasional pada 2021 berada di Aceh sebesar 0%. Sebagai catatan, tidak ada kelurahan di provinsi ini.

TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA