²©²ÊÍøÕ¾

Market Commentary

Duh! Gara-Gara Saham Ini, IHSG Jadi Naik Tipis-Tipis

Chandra Dwi, ²©²ÊÍøÕ¾
26 December 2022 11:02
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022). IHSG ditutup menguat 0,33 persen atau 23,53 poin ke 7.054,12 pada akhir perdagangan, sebanyak 249 saham menguat, 255 saham melemah, dan 199 saham stagnan. (²©²ÊÍøÕ¾/Andrean Kristianto)
Foto: Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022). IHSG ditutup menguat 0,33 persen atau 23,53 poin ke 7.054,12 pada akhir perdagangan, sebanyak 249 saham menguat, 255 saham melemah, dan 199 saham stagnan. (²©²ÊÍøÕ¾/Andrean Kristianto)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat cenderung tipis pada perdagangan sesi I Senin (26/12/2022).

Per pukul 10:41 WIB, IHSG naik 0,16% ke posisi 6.811,71. Padahal pada awal sesi I, IHSG sempat menguat hingga sekitar 0,5%.

Beberapa saham menjadi pemberat laju kenaikan indeks pada perdagangan sesi I hari ini. Berikut saham-saham yang menjadi penghambat (laggard) kenaikan IHSG hari ini.

EmitenKode SahamIndeks PoinHarga TerakhirPerubahan Harga
GoTo Gojek TokopediaGOTO-7,9882-4,65%
Sinar Mas MultiarthaSMMA-2,5412.000-3,61%
Telkom IndonesiaTLKM-2,413.760-0,53%

Sumber: Refinitiv

Dari deretan bottom movers di atas, saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menjadi penghambat (laggard) paling besar IHSG pada sesi I hari ini, yakni mencapai 7,98 indeks poin.

Sedangkan di posisi kedua, terdapat saham PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) yang juga menghambat indeks untuk menguat lebih tinggi yakni sebesar 2,54 indeks poin.

Terakhir, ada saham PT Telkom Tbk (GOTO) yang turut menahan penguatan IHSG mencapai 2,41 indeks poin.

Optimisme pasar terhadap datangnya fenomena 'Santa Claus Rally' di pekan terakhir di tahun 2022 menjadi pendorong IHSG pada hari ini.

Santa Claus Rally merupakan fenomena di Amerika Serikat (AS), di mana pasar sahamnya, Wall Street cenderung mencatatkan kinerja dan return positif menjelang pergantian tahun, sehingga menyebabkan Wall Street cenderung mencetak reli.

Secara historis, Santa Claus Rally terjadi pada 5 perdagangan terakhir di bulan Desember hingga 2 hari perdagangan pertama di bulan Januari. Alhasil, Santa Claus Rally seharusnya terjadi pada pekan ini.

Namun, karena pada hari ini kemungkinan Wall Street masih belum dibuka, maka pergerakannya dapat dilihat pada penutupan Selasa waktu setempat atau Rabu dini hari waktu Indonesia.

Jika pekan ini pergerakan Wall Street cenderung flat atau masih membentuk tren bearish, maka fenomena ini dapat dikatakan tidak terjadi pada tahun ini.

Namun sebaliknya, jika Wall Street kembali cerah dan ada tanda-tanda Wall Street mulai membentuk reli, maka Santa Claus Rally bisa terjadi kembali pada tahun ini.

TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA

Sanggahan: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham terkait. Keputusan investasi sepenuhnya ada pada diri anda, dan ²©²ÊÍøÕ¾ tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(chd/chd)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation