
Bukan 'Kaleng-kaleng'! China Emang Jago Kalau Soal Perang

- Belakangan ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan juga China belum juga mereda. China menjadi adidaya militer Asia yang sudah bersitegang dengan AS di berbagai masalah.
- Komando militer AS yang bertanggung jawab atas Indo-Pasifik mengatakan pesawat J-16 China melakukan manuver pada minggu lalu dan memaksa pesawat RC-135 AS untuk terbang melalui turbulensinya.
- Lantas bagaimana sih kekuatan China? Mengapa begitu berani terus bersiteru dengan AS?
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Belakangan ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan juga China belum juga mereda. Pekan ini AS menyatakan sebuah jet tempur China melakukan manuver "agresif yang tidak perlu" di dekat pesawat militer AS di atas Laut China Selatan di wilayah udara internasional.
China menjadi adidaya militer Asia yang sudah bersitegang dengan AS di berbagai masalah. Dalam sebuah pernyataan, Selasa (30/5/2023), komando militer Amerika Serikat yang bertanggung jawab atas Indo-Pasifik mengatakan pesawat J-16 China melakukan manuver pada minggu lalu dan memaksa pesawat RC-135 AS untuk terbang melalui turbulensinya.
Sebuah video menunjukkan jet tempur melintas di depan hidung pesawat AS dan kokpit RC-135 bergetar dalam turbulensi.
Kejadian seperti itu kadang-kadang terjadi. Pada Desember, sebuah pesawat militer China datang dalam jarak sekitar 3 meter dari pesawat Angkatan Udara AS dan memaksanya melakukan manuver mengelak untuk menghindari tabrakan di wilayah udara internasional.
Untuk diketahui, China sudah mampu membuat armada buatan dalam negeri. China dengan percaya diri memberikan pasukannya jet tempur dan pesawat buatan dalam negeri yang tak kalah canggih.
Kekuatan China di udara tak bisa diremehkan. Global Fire Power bahkan menempatkan China sebagai negara ketiga di dunia dengan kekuatan angkatan udara terbesar.
Global Fire Power mencatat, China memiliki 3.260 unit pesawat militer yang mana 1.200 unit di antaranya adalah jet tempur atau pesawat pencegat. Jet-jet tempur milik China terus berkembang dan semakin canggih. Bahkan, China juga bergerak maju dengan mengklaim telah mengembangkan jet tempur siluman alias generasi kelima.
Ini dia 10 jet tempur canggih yang dioperasikan China saat ini.
Menilik laporan International Institute for Strategic Studies (IISS), ada beberapa negara di dunia yang memang memfokuskan untuk anggaran militer di negaranya. Dari jajaran tersebut, 2 negara dengan ekonomi terbesar di dunia bercokol diposisi paling awal.
Anggaran belanja militer Amerika Serikat mencapai US$754 miliar pada 2021. Nilai itu jauh lebih tinggi dibandingkan negara-negara lainnya di dunia.
China berada di urutan kedua dengan anggaran belanja militer sebesar US$207,3 miliar. Kemudian, anggaran belanja militer Inggris tercatat sebesar US$71,6 miliar pada tahun lalu.
Kabar terbaru menyebutkan bahwa anggaran militer China mencapai 1,55 triliun Yuan atau jika dirupiahkan menjadi Rp 3,432 triliun pada tahun ini. Angka yang fantastis untuk anggaran militer suatu negara.
Dalam satu dekade terakhir, kekuatan militer China terus dipacu. China meningkatkan anggaran militer, jumlah tentara, angkatan laut, hingga nuklir mereka.
Berdasarkan data Statista, China berada di posisi 3 dalam peringkat kekuatan militer dunia. China kini memiliki 2 juta tentara aktif. Platform penyedia data asal Jerman, China adalah yang terbesar dalam hal jumlah tentara aktif.
China saat ini sedang membangun angkatan bersenjatanya dengan cepat, yang terbaru dengan peluncuran kapal induk baru.
Presiden Xi Jinping telah memerintahkan angkatan bersenjata China untuk melakukan modernisasi pada tahun 2035. Xi mengatakan negaranya harus menjadi kekuatan militer kelas dunia, yang mampu berperang dan memenangkan perang pada tahun 2049.
Meski bukan yang terkuat, China memiliki kapal Angkatan Laut terbesar di dunia. Fujian, kapal induk tipe 003, diluncurkan di Shanghai pada Juni dan merupakan kapal perang paling canggih yang pernah dibuat di China.
Kapal itu adalah kapal induk ketiga China dan, tidak seperti dua lainnya, kapal itu dirancang oleh para insinyur China.
Profesional militer mengatakan sistem peluncuran pesawat elektromagnetik Fujian adalah kemajuan signifikan bagi angkatan laut China. Ini memungkinkan pesawat untuk dikerahkan lebih cepat, dan memungkinkan kapal untuk membawa pesawat yang lebih berat.
Angkatan Laut AS sempat memperkirakan bahwa antara tahun 2020 dan 2040, jumlah total kapal angkatan laut China akan meningkat hampir 40%.
Sementara, pada November 2021, Departemen Pertahanan AS memperkirakan bahwa China akan melipatgandakan cadangan nuklirnya pada akhir dekade ini. China, katanya, kemungkinan berniat untuk memiliki setidaknya 1.000 hulu ledak pada tahun 2030.
Para ahli di Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm, yang menerbitkan penilaian tahunan terhadap persediaan global juga mengatakan China telah meningkatkan jumlah hulu ledaknya selama beberapa tahun terakhir.
Meski begitu China masih jauh dari persediaan 5.550 hulu ledak AS, tetapi pembangunan nuklirnya dipandang sebagai salah satu ancaman terbesar bagi supremasi militer Barat.
²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA RESEARCH
(aum/aum)