
Senjata Baru Jokowi Ringkus 'Perampok' Dolar

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan senjata baru untuk membawa pulang Devisa Hasil Ekspor (DHE) kembali ke Tanah Air.
Senjata baru tersebut berupa tambahan instrumen untuk menampung DHE, bunga deposito yang lebih tinggi, serta insentif perpajakan.
Seperti diketahui, pemerintah merilis aturan baru terkait DHE SDA melalui Peraturan Pemerintah (PP) No.36 Tahun 2023 tentang Devisa Hasil Ekspor (DHE) dari kegiatan pengusahaan, pengelolaan, dan/atau pengolahan sumber daya alam.
Terdapat beberapa perubahan dalam aturan baru mengenai DHE sumber daya alam (SDA) ke dalam bank di dalam negeri.
Di antara perubahan tersebut adalah eksportir wajib menyimpan minimal 30% dari DHE dalam sistem keuangan Indonesia selama jangka waktu tertentu.
Aturan DHE SDA mencakup sektor pertambangan, perkebunan, kehutanan, dan perikanan.
Batas DHE yang akan dikenai kewajiban adalah US$ 250.000 per dokumen atau Rp 3,76 miliar.ÌýDengan demikian, industri mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang melakukan ekspor tidak akan dikenai kewajiban ini.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menjelaskan ada tujuh instrumen yang bisa digunakan eksportir untuk menaruh DHE.
Ketujuh instrument tersebut adalah:
1. Penempatan DHE di rekening khusus DHE di bank yang melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing (valas)
2. Mengizinkan eksportir memindahkan DHE ke dalam bentuk deposito valas bank
3. Untuk Lembaga Pembiayaan Indonesia (LPEI) boleh digunakan untuk menerbitkan promissory note valas
4. Mengizinkan kredit deposito valas atau promissory note valas diolah BI
BI kemudian akan menyediakan instrumen yang sudah ada yakni term deposit valas di BI
5. Mengizinkan deposito valas DHE dijadikan agunan untuk mendapatkan kredit rupiah di bank
6. Mengizinkan eksportir untuk menggunakan deposit valas untuk swap mendapatkan rupiah
7. Mengizinkan bank-bank yang menyimpan DHE SDA untuk melakukan re-swap
Perry menjelaskan eksportir yang menaruh DHE dalam term deposit valas dengan nilai di atas US$ 10 juta (Rp 10,5 miliar) dan ditaruh dalam jangka waktu 3 bulan akan mendapatkan bunga 5,385%.
Perhitungannya adalah BI akan memberikan bunga kepada bank yang memfasilitasi term deposit valas sebesar 5,51%. Bank hanya akan mendapatkan fee sebesar 0,125%. Dengan demikian, eksportir akan mendapatkan bunga sebesar 5,385%.
"Suku bunga deposit valas ini lebih tinggi dibandingkan deposit valas di dalam negeri yang berkisar 1,75-2,25%," tutur Perry, dalam konferensi pers, Jumat (28/7/2023).
Perry menambahkan BI mampu memberikan bunga yang lebih besar karena bank sentral RI tersebut akan memutar kembali DHE tersebut di deposito luar negeri, di sekuritas, atau dikelola dalam bentuk lain.
Sebagai catatan, BI sudah mengimplementasikan operasi moneter berupa term deposit valas sebagai instrumen penempatan DHE melalui bank kepada mulai 1 Maret 2023.
Nilai transaksi term deposit valas DHE mampu mendatangkan DHE sebesar US$ 1,11 miliar, termasuk US$ 294,75 pada Maret.
Bunga Lebih Menarik?
Bunga deposito valas yang ditawarkan BI untuk tenor 3 bulan dan dana penempatan sebesar US$ 10 juta sebesar 5,385% terbilang tinggi.
Sebagai perbandingan, bunga deposito valas dengan nilai di atas US$ 10 juta untuk tenor di Bank Mandiri sebesar 1,75%, di Bank Negara Indonesia sebesar 1,75% dan di Bank Central Asia sebesar 2,25%.
![]() term deposit DHE |
Ìý
Bank-bank di Singapura menawarkan bunga deposito yang sangat tinggi untuk simpanan US$.ÌýÌýDBS Singapura, misalnya, menawarkan bunga sebesar 0,05% untuk deposito senilai US$ 500.000-999.000.
HSBC Singapura, menawarkan bunga 3,95% untuk deposito senilai US$ di atas US$ 1 juta.ÌýMaybank Singapura menawarkan bunga sebesar 4,95% untuk deposito di atas US$100.000.
Catatan BI menunjukkan bunga deposito valas pada bank umum untuk tenor 3 bulan rata-rataÌý mencapai 3,4% pada Mei 2023. Bunga tersebut jauh lebih besar dibandingkan Mei 2022 yang hanya 0,49%.
Potensi DHE yang masuk ke Indonesia
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan potensi besar DHE SDA sangat besar yakni mencapai US$ 203 miliar.ÌýNilai tersebut setara dengan 69,5% dari total ekspor Indonesia.
Aturan DHE baru menyebut ada kewajiban menyetor DHE minimal 30%. Dengan hitungan tersebut maka ada potensi DHE yang masuk sebesar US$ 60,9 miliar atau sekitar Rp 918,98 triliun.
"Potensi yang bisa didapatkan adalah US$ 60-100 miliar," tutur Airlangga, pada saat konferensi pers.
Potensi besar dari sektor sumber daya alam datang dari:
1. Sektor pertambangan
Kontribusi sektor pertambangan diharapkan bisa mencapai 44% dari total. Nilainya diperkirakan mencapai US$ 129 miliar.
Komoditas yang paling banyak berkontribusi adalah batu bara yakni 66% dari sektor pertambangan.
2. Sektor perkebunan
Potensi yang ada mencapai US$ 55,2 miliar atau 18% dari total.
Komoditas terbesar yang bisa menyumbang DHE adalah kelapa sawit dengan potensi US$ 27,8 miliar atau 50,3% dari ekspor kebun.
3. Sektor kehutanan
Potensi dari sektor kehutanan diperkirakan mencapai US$ 11, 9 miliar atau 4,11%. Komoditas terbesar adalah pulp and pepper.
4. Sektor perikanan
Potensi yang ad diperkirakan mencapai US$ 6,9 miliar. Komoditas terbesar datang dari udang.
Untuk menarik minat eksportir, Kementerian Keuangan akan memberikan insentif perpajakan berupa keringanan pajak penghasilan (PPh) atas bunga deposito.
Sebagai catatan, PPh atas bunga deposito berbentuk pajak final dengan tarif 20%. Jika eksportir menyetor DHEÌýmaka dia akan mendapatkan keringanan berupa:
1. Tenor 1 bulan
Tarif PPh akan dipotong menjadi 10% jika DHE ditaruh dalamÌýdenominasi dolar AS. Tarif akan diturunkan menjadi 7,5% jika DHE dikonversi ke rupiah.
2. Tenor 3 bulan
Tarif PPh akan dipotong menjadi 7,5% jika DHE ditaruh dalam denominasi dolar AS. Tarif akan diturunkan menjadi 5% jika DHE dikonversi ke rupiah.
3. Tenor 6 bulan
Tarif PPh akan dipotong menjadi 2,5% jika DHE ditaruh dalamÌýdenominasi dolar AS. Tarif akan diturunkan menjadi 0%.
4. Tenor di atas 6 bulan
Tarif PPh akan dipotong menjadi 0% jika DHE ditaruh dalamÌýdenominasi dolar AS. Tarif akan diturunkan menjadi 0% jika DHE dikonversi ke rupiah.
²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA RESEARCH
