²©²ÊÍøÕ¾

Newsdata

14 Politisi Raja Pasar Saham: Erick Thohir, Kaesang-Sandiaga

tim riset, ²©²ÊÍøÕ¾
23 August 2023 08:45
Erick Thohir ketika menerima kunjungan dari Sandiaga Uno (Instagram/Erick Thohir)
Foto: Erick Thohir ketika menerima kunjungan dari Sandiaga Uno (Instagram/Erick Thohir)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Pasar modal merupakan sebuah sarana memperoleh keuntungan besar, baik dengan melantaikan perusahaannya di bursa (IPO) maupun bertransaksi jual beli saham di pasar sekunder. Potensi keuntungan yang besar menjadi sarana berbagai pihak mendapatkan 'cuan' berbagai pihak, salah satunya politikus.

Kepemilikan saham politisi menjadi daya tarik pelaku pasar untuk diperhatikan, sebab ini menjadi harapan investor untuk turut mendapat keuntungan saat pelaku politik mendapat kursi.

Hal ini terjadi bukan tanpa sebab, pelaku pasar yang suka berasumsi dan berekspektasi bahwa posisi yang diduduki politisi akan mempermulus bisnis dari saham yang dipegangnya. Dengan begitu, harapannya akan terjadi pertumbuhan kinerja yang menjadi katalis kenaikan harga saham yang dipegangnya.

Tidak hanya itu, pelaku pasar juga memperkirakan bahwa akan terjadi aksi taking profit mengingat Indonesia sedang menuju pesta politik pada 2024. Hal ini sejalan dengan wawancara Kepala Riset ²©²ÊÍøÕ¾ pada seorang fund manager di sebuah private equity (PE).

"Bulan-bulan ini memang mereka lagi mau exit, dananya mau dipake,"ujar Bejo, nama samaran pengelola aset sebuah PE. Mereka yang dimaksud Bejo adalah para politisi,exit adalah menjual saham, sementara diksi dipake (digunakan) ditujukan untuk siap-siap membiayai kebutuhan ongkos politik Pemilihan Umum 2024.

Tidak hanya itu, biasanya sebelum melakukan aksi taking profit harga saham dibawa naik terlebih dahulu untuk mendapat keuntungan dari investasinya.

Survei Komisi Pemberantasan

Korupsi (KPK) mengungkapkan, ongkos politik menjadi calon bupati /walikota mencapai Rp 20-30 miliar per pasangan, sementara untuk bisa mencalonkan diri sebagai gubernur dan wakilnya butuh duit hingga Rp 100 miliar.
Dalam sebuah kesempatan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pada Desember 2021 pernah menyebutkan hasil riset bila biaya untuk bisa mencalonkan diri sebagai presiden di Indonesia mencapai Rp 8 triliun.

Dengan ongkos yang besar tidak heran jika politisi menjadikan aktivitas di pasar modal sebagai ladang cuan untuk membiayai kendaraan politiknya. Lalu politisi mana yang memiliki 'ladang' besar di pasar modal?

Berikut daftar pelaku politik dan afiliasinya yang terpantau berinvestasi saham di perusahaan publik Bursa Efek Indonesia (BEI).


Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation