
Lengkap! Ini Tips Cari Cuan Jombo dari Saham di Tahun Politik

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Pemilihan umum (pemilu), termasuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024, di Indonesia merupakan peristiwa politik yang dinanti banyak pihak. Pesta politik ini akan menentukan arah politik dan ekonomi RI untuk beberapa tahun mendatang.
Namun, di tengah euforia politik ke depan, ada sejumlah hal penting soal bagaimana cara menghadapinya, terutama dalam dunia investasi saham.
Ini karena tahun politik adalah waktu yang penuh dengan ketidakpastian.
Tantangan
Pidato politik, hasil jajak pendapat, dan rumor politik sedikit banyak memiliki dampak pada pasar saham. Dalam situasi seperti ini, volatilitas pasar cenderung meningkat.
Investor harus siap menghadapi fluktuasi harga yang lebih besar daripada biasanya, terutama apabila para kandidat calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) memiliki rencana kebijakan yang di luar pakem.
Berkaitan dengan itu, setiap pemilu memiliki potensi untuk menghasilkan perubahan dalam kebijakan pemerintah.
Calon pemimpin yang berbeda-beda dapat membawa visi dan rencana yang berbeda dalam hal ekonomi dan regulasi.
Oleh karena itu, investor perlu memperhatikan kemungkinan perubahan kebijakan yang dapat mempengaruhi sektor-sektor tertentu. Ambil contoh, perubahan dalam pajak atau peraturan sektor tertentu dapat berdampak besar pada perusahaan yang beroperasi di sana.
Lebih lanjut, hasil pemilu dan pilpres dapat memicu reaksi pasar dalam tingkat tertentu. Pemenang pemilu dan rencana ekonomi yang mereka bawa dapat mempengaruhi nilai saham-saham tertentu.
Misalnya, sektor yang berhubungan dengan infrastruktur mungkin akan mengalami kenaikan jika pemenang pemilihan berfokus pada proyek-proyek pembangunan besar-besaran.
Karenanya, penting untuk memantau perkembangan politik dan menganalisis bagaimana hasil pemilu tersebut dapat memengaruhi berbagai sektor pasar.
Peluang
Meskipun tahun politik bisa menjadi waktu yang menantang untuk berinvestasi di pasar saham, ada beberapa strategi dan rekomendasi yang dapat membantu investor menghadapi situasi ini dengan lebih baik.
Pertama, diversifikasi portofolio. Salah satu cara terbaik untuk mengurangi risiko dalam situasi politik yang tidak pasti adalah dengan diversifikasi portofolio.
Diversifikasi melibatkan penempatan dana di berbagai jenis saham dan aset lainnya. Dengan cara ini, jika satu investasi mengalami penurunan, yang lain mungkin tetap stabil atau bahkan naik.
Kedua, meneliti emiten dengan fundamental kuat. Saat memilih saham, penting untuk melakukan analisis fundamental yang teliti. Ini berarti memeriksa kesehatan keuangan perusahaan, pertumbuhan pendapatan, dan manajemen yang kuat.
Sejumlah emiten perbankan besar (BBRI hingga BBCA), konglomerasi raksasa macam Astra hingga Salim, merupakan beberapa contoh yang baik.
Saham-saham emiten kesehatan juga bisa berperan sebagai defensive stock untuk meredam fluktuasi pasar. Keputusan investasi yang baik selalu didasarkan pada data dan fakta, bukan pada spekulasi politik.
Ketiga, mencermati sektor-sektor potensial. Tidak semua sektor akan dipengaruhi secara seragam oleh hasil pemilu. Beberapa sektor mungkin lebih peka terhadap perubahan politik daripada yang lain.
Misalnya, sektor infrastruktur mungkin mendapat dorongan jika ada fokus pada pembangunan proyek-proyek besar. Teliti sektor-sektor yang berpotensi dan pertimbangkan untuk berinvestasi di dalamnya.
Untuk konteks lainnya, saham-saham pertambangan terutama tambang nikel juga berpotensi mendapat 'berkah' apabila program hilirisasi nikel, termasuk soal kendaraan listrik (electric vehicle/EV), ala Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan dilanjutkan oleh capres-cawapres terpilih.
Sektor soft commodities juga, misalnya, bisa mendapatkan katalis dari janji berlanjutnya hilirisasi sawit oleh salah satu capres ke depan.
Keempat, memantau berita politik dan ekonomi dengan cermat. Ini akan membantu Anda memahami perkembangan politik terbaru dan bagaimana itu dapat memengaruhi pasar saham. Informasi adalah kunci dalam pengambilan keputusan investasi yang baik.
Kelima, menetetapkan rencana investasi jangka panjang Anda. Pertimbangkan apakah hasil pemilu akan mempengaruhi tujuan-tujuan tersebut. Tidak perlu panik dan menjual saham secara impulsif karena perubahan sementara di pasar.
Deretan Saham Prospektif
Beberapa saham memiliki potensi diuntungkan seiring memasuki tahun politik. Berikut sejumlah sektor yang menarik menjelang Pemilu 2024.
1. Sektor Konstruksi
Sektor infrastruktur dan konstruksi adalah salah satu sektor yang biasanya mendapatkan perhatian lebih selama tahun politik.
Pemerintah seringkali meningkatkan investasi dalam proyek-proyek infrastruktur untuk mendapatkan dukungan politik dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Perusahaan semen, misalnya, akan diuntungkan dari kenaikan konsumsi semen selama kampanye poltik menjelang pemilihan presiden (Pilpres) mendatang.
Tahun politik yang akan datang pada tahun 2024 merupakan katalis tambahan untuk emiten penyelenggara tol.
2. Sektor Consumer Goods
Sektor konsumer, termasuk juga peritel, berpotensi memanfaatkan peningkatan daya beli konsumen dan membukukan marjin yang lebih positif di tengah penyaluran dana kampanye pemilu 2024 hingga Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang positif.
Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) pada Agustus 2023 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Hal ini tercermin dari IKK Agustus 2023 sebesar 125,2, lebih tinggi dibandingkan dengan 123,5 pada Juli 2023.
3. Sektor Telekomunikasi
Penggunaan media sosial dan internet biasanya menjadi semakin penting selama kampanye politik. Oleh karena itu, perusahaan telekomunikasi bisa mengalami peningkatan permintaan selama tahun politik.
4. Sektor Properti
Kebijakan terkait perumahan dan properti komersial juga dapat berubah selama tahun politik. Perusahaan properti dapat mendapatkan manfaat dari perubahan ini.
Apalagi, dengan potensi memuncaknya siklus kenaikan suku bunga dan rotasi sektor, properti bisa menjadi pilihan investor. Sektor ini cenderung naik di saat suku bunga mulai stabil dan adanya ekspektasi pemangkasan ke depan.
5. Sektor Media
Emiten media kerap kali dikaitkan dengan pemilihan umum (pemilu). Ini karena perannya yang tak lepas sebagai sumber informasi dan sarana komunikasi bagi para kandidat partai politik dan masyarakat.
Emiten media masuk ke dalam sektor consumer cyclical yang dari segi bisnis selalu mengikuti siklus event besar seperti hari raya keagamaan, liburan sekolah, tanggal merah, Piala Dunia, bahkan Pemilu juga termasuk.
Menjelang pemilu biasanya emiten media akan diperlukan untuk pencitraan para calon pemimpin. Dengan begitu, ekspektasi pendapatan dari iklan potensi bisa meningkat dibandingkan hari biasanya.
6. Saham Para Politikus
Tidak hanya sektor saham yang punya potensi cuan selama tahun politik, saham-saham yang dimiliki para pengusaha yang merangkap sebagai politisi juga biasanya ikut terkerek ke atas selama periode itu.
Tentu ini bukan tanpa alasan, karena pelaku pasar yang suka berasumsi dan berekspektasi bahwa posisi yang diduduki politisi bisa mempermudah bisnis perusahaan miliknya.
Dengan demikian, harapannya akan terjadi pertumbuhan kinerja yang menjadi katalis kenaikan harga saham yang dipegangnya.
Di bawah ini daftar pelaku politik dan afiliasinya yang memiliki saham di perusahaan publik Bursa Efek Indonesia (BEI).
Yang tetap harus diperhatikan, pergerakan pasar dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Untuk itu, pengambilan keputusan investasi sebaiknya tidak hanya bergantung pada faktor politik, tetapi juga mempertimbangkan faktor-faktor ekonomi, fundamental perusahaan, dan situasi global.
²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA RESEARCH
(trp/trp)